Suara.com - Perempuan hamil mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalmi gejala yang parah dari Covid-19. Hal tersebut dinyatakan dalam laporan baru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) Kamis (25/6/2020).
Dilansir dari CNN, perempuan hamil yang terinfeksi lebih mungkin dirawat di rumah sakit, dirawat di unit perawatan intensif, dan memakai ventilator.
"Meskipun saat ini tidak ada data yang menunjukkan bahwa Covid-19 mempengaruhi orang hamil secara berbeda dari yang lain, kita tahu bahwa orang hamil memiliki risiko lebih besar sakit akibat virus pernapasan lain daripada orang yang tidak hamil," tulis CDC di laman resmi mereka.
Sekarang laporan Jurnal MMWR baru telah memberikan data, tetapi ada beberapa batasan penting.
"Laporan baru ini termasuk kelompok wanita hamil terbesar di AS dengan infeksi SARS-CoV-2 yang dikonfirmasi laboratorium," kata Sara Oliver dari Pusat Nasional Imunisasi dan Penyakit Pernafasan CDC dalam pertemuan Komite Penasihat Praktik Imunisasi, Rabu (24/6/2020).
Data perempuan dilaporkan ke CDC antara 22 Januari hingga 7 Juni. Tetapi tidak detail apakah perempuan hamil yang dirawat di rumah sakit karena komplikasi terkait dengan infeksi virus corona mereka atau mereka dirawat karena alasan terkait kehamilan.
Pada gejala Covid-19, perempuan hamil dan tidak hamil sama-sama mengalami batuk dan sesak napas. Tetapi perempuan hamil lebih jarang merasakan sakit kepala, nyeri otot, demam, kedinginan, dan diare daripada wanita tidak hamil.
Sayangnya lebih dari 31 persen perempuan hamil yang terkena virus corona dirawat di rumah sakit, dibandingkan dengan 5,8 persen perempuan yang tidak hamil.
"Wanita hamil 50 persen lebih mungkin dirawat di unit perawatan intensif dan 70 persen lebih mungkin untuk menerima ventilasi mekanik," kata Oliver dalam presentasinya.
Baca Juga: Gegara Pandemi, Pilot Alih Profesi Jadi Kurir Makanan Pakai Sepeda Motor
"Enam belas kematian dilaporkan di antara perempuan hamil dalam proporsi yang mirip dengan perempuan tidak hamil," tambahnya.
Secara khusus, perempuan hamil dirawat lebih sering ke unit perawatan intensif, yakni 1,5 persen daripada perempuan tidak hamil dengan presentasi di 0,9 persen.
Demikian pula dengan 0,5 persen perempuan hamil membutuhkan ventilasi mekanik dibandingkan dengan 0,3 persen perempuan tidak hamil.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!