Suara.com - Sesuai Usia, Ini 6 Tahap Bermain pada Anak
Pada anak, bermain tak sekadar bersenang-senang. Bermain jadi sarana untuk mendukung pertumbuhan fisik, mengembangkan keterampilan motorik, perkembangan kognitif, serta perkembangan sosial dan emosional anak.
Saat bermain, anak akan belajar dan mengembangkan keterampilan penting yang akan terus mereka gunakan sepanjang hidup mereka. Pemecahan masalah, kreativitas, dan kemauan untuk mengambil risiko, adalah beberapa keterampilan yang akan dikembangkan anak melalui permainan.
Misalnya saja, anak yang menggunakan imajinasi mereka dan bermain pura-pura di lingkungan yang aman, mereka akan belajar tentang emosi mereka, apa yang membuat mereka tertarik, dan bagaimana beradaptasi dengan situasi yang dihadapi.
Atau ketika anak-anak bermain bersama, mereka diberi kesempatan untuk belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain dan berperilaku dalam berbagai situasi sosial.
Mengingat pentingnya manfaat bermain, pastikan Anda memberi anak banyak ruang dan waktu untuk bermain. Dan kenali 6 tahap bermainan selama masa kanak-kanak, yang semuanya penting untuk perkembangan anak.
Ini dia 6 tahap bermain pada anak yang sesuai dengan usia anak dan berdampak pada tumbuh kembang anak, seperti dilansir dari Pathways.
1. Unoccupied Play (0-3 Bulan)
Pada tahap ini, bayi lebih banyak melakukan gerakan dengan tangan dan kakinya. Mereka mempelajari dan menemukan bagaimana tubuh mereka bergerak.
Baca Juga: Akademisi Minta Orangtua Jangan Larang Anak Bermain, Alasannya?
2. Solitary Play (0 Bulan-2 Tahun)
Ini adalah tahap ketika seorang anak bermain sendiri. Mereka belum tertarik bermain dengan orang lain.
3. Onlooker Play (2 Tahun)
Selama tahap ini, anak mulai menonton anak-anak lain bermain tetapi tidak bermain dengan mereka.
4. Parallel Play (Di Atas 2 Tahun)
Ketika seorang anak bermain bersama atau di dekat orang lain, tetapi anak tidak bermain dengan mereka, tahap ini disebut sebagai permainan paralel.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?