Suara.com - Masyarakat Indonesia sejak dulu akrab dengan obat tradisional yang terbuat dari herbal dan bahan alami lainnya. Tak jarang obat tradisional itu dijadikan solusi saat obat kimia dirasa terlalu mahal.
Namun ada baiknya jangan asal memilih obat tradisional, terutama jika belum memiliki izin edar dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Menurut Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kemenkes Dr. Dra. Agusdini Banun, Apt. M.A.R.S, setidaknya ada tiga standar yang dibuat Kementerian Kesehatan dalam memilih obat tradisional. Tiga standar tersebut adalah mutu, keamanan, dan manfaat.
"Pemilihan obat tradisional harus aman, bermutu, dan bermanfaat. Aman memiliki izin edar dan bebas bahan kimia," kata Dr. Dra. Agusdini Banun, Apt. M.A.R.S dalam webinar YLKI, Minggu (28/6/2020).
Menurut Agusdini, mutu obat juga bisa dipastikan dari produsen pembuat obat dan izin edar yang telah didapatkan. Izin BPOM menandakan persyaratan mutu obat tradisional telah terpenuhi.
Selain itu, Agusdini menjelaskan bahwa produsen harus mencantumkan manfaat obat tersebut serta jumlah pemakaian dosis yang dianjurkan. "Masyarakat harus hati-hati dengan klaim manfaat yang terlalu over," katanya.
Sementara itu dalam diskusi serupa, Direktur Regisyrasi Obat Bpom Dr. L. Rizka Andalucia, Apt., M. PHarm. M.A.R.S menyampaikan bahwa obat yang telah mendapat izin edar dari BPOM selalu melewati uji klinis sebelum bisa diedarkan secara luas.
"Sebelum obat diedarkan harus melewati uji klinik. Apa khasiat yang akan diklaim, apakah bisa menyembuhkan, itu berdasarkan uji klinik juga keamanannya," ujar Rizka.
Baca Juga: China Tidak Lagi Pakai Trenggiling Sebagai Obat Tradisional, Ini Alasannya
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!