Suara.com - Flu mungkin bagi kebanyakan orang dianggap sebagai penyakit ringan dan tidak berbahaya. Tapi tahu nggak sih kalau komplikasi flu yang menyebabkan pneumonia atau radang paru-paru?
Pneumonia yang sering ditandai flu, ini gejalanya diperparah saat timbulnya sesak napas, demam, pilek dan mengigil.
"Batuk, pilek, panas, menggigil beberapa hari kemudian akan terjadi sesak napas, sehingga terjadi infeksi paru. Nah, biasanya paling sering itu terjadinya gara-gara infeksi paru dan pneumonia itu meninggal," ujar Dokter Spesialis Anak, dr. Dicky Pribadi, Sp.A dalam acara Live IG @mitrakeluarga, Kamis, (2/7/2020).
Komplikasi pneumonia ini bisa berimbas pada organ lain yang terdekat, salah satunya bisa menginfeksi ke telinga bagian tengah, bahkan bisa ke bagian otak hingga menimbulkan kejang.
"Kejang-kejang, hingga nggak sadar nggak sadar diri. Tapi komplikasi ini juga bergantung, tapi yang paling sering ke infeksi paru-paru," terangnya.
Penyebab pneumonia dari gejala flu juga beragam, ada karena infeksi virus, bakteri hingga jamur. Ditambah saat pandemi ini, yang ditakutkan adalah terinfeksi Covid-19. Itulah mengapa gejala pneumonia harus lebih dulu diketahui penyebabnya.
"Harus tahu penyebabnya, virus bermacam-macam bisa gejala ringan seperti penyebabnya rhinovirus ya paling banyak 50 persen hingga 30 persen," terangnya.
Rhinovirus ini adalah salah satu dalang utama yang paling banyak menyebabkan hidung meler. Meskipun ada lebih dari 200 virus yang bisa menyebabkan pilek.
Kalau virus ini didapatkan anak, maka cukup biarkan anak beristirahat, berikan obat penurun panas atau paracetamol jika suhu lebih dari 38 derajat. Ditambah perbanyak makan buah, sayur, vitamin, dan minum air putih yang cukup.
Baca Juga: Fakta Menarik, Ini yang Terjadi pada Otak saat Putus Cinta
"Minum air yang putih yang banyak itu dikatakan bisa mengurangi nyeri pada tenggorokan, membersihkan tenggorokan dari lendir dan mengatasi dehidrasi," tutupnya.
Berita Terkait
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Polda Metro Jaya Buru Otak Kericuhan di Jakarta Akhir Agustus, Siapa Dalang di Balik Kekacauan?
-
6 Makanan Terbaik untuk Perkembangan Otak Anak, Dokter Ungkap Rahasianya
-
Melihat Layanan Terpadu dan Institut Neurosains RSPON yang Baru Diresmikan
-
5 Kebiasaan Sepele Anak Penyebab Iritasi Telinga, Nomor 2 Paling Sering Terjadi
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?