Suara.com - Vaksin Covid-19 menjadi harapan untuk mengakhiri pandemi virus Corona Covid-19. Pakar mengatakan Indonesia butuh waktu satu tahun untuk membuat vaksin yang dibutuhkan.
Dilansir Anadolu Agenyc, Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Ali Ghufron Mukti mengatakan berdasarkan perhitungan dengan rumus Viro, pemberian vaksin paling sedikit diberikan kepada dua pertiga total populasi.
"Mereka yang akan diberikan vaksin yakni dua pertiga dari 265 juta sama dengan 176 juta masyarakat Indonesia," ujar Ali Ghufron Mukti.
Jika satu orang akan diberikan dua kali vaksinasi kata Ghufron, maka dibutuhkan sekitar 352 juta unit vaksin.
"Jika harga vaksin USD5 atau sekitar Rp75 ribu, maka dibutuhkan dana sekitar Rp26,4 triliun," tambah dia.
Sebelumnya, Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 bentukan pemerintah menargetkan melakukan uji praklinis vaksin Covid-19 pada akhir 2020 mendatang.
Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Ali Ghufron Mukti mengatakan pada awal 2021 beberapa uji klinisi akan dimulai untuk memastikan keamanan serta efektivitas vaksin tersebut sebelum digunakan.
"Hasil dari uji coba tersebut diharapkan akan rampung pada pertengahan 2021," kata Ali Ghufron Mukti pada Kamis saat memberikan keterangan pers virtual.
Sebelumnya, Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 bentukan pemerintah menargetkan melakukan uji praklinis vaksin Covid-19 pada akhir 2020 mendatang.
Baca Juga: Kabar Baik, Uji Vaksin Covid-19 pada Manusia Tunjukkan Hasil Awal Positif
Menurut Mukti pada awal 2021 beberapa uji klinisi akan dimulai untuk memastikan keamanan serta efektivitas vaksin sebelum digunakan.
"Hasil uji coba diharapkan akan rampung pada pertengahan 2021," kata Ali Ghufron Mukti pada Kamis saat memberikan keterangan pers virtual.
Berita Terkait
-
Produsen Vaksin Global Bakal Gunakan AI Demi Hadapi Pandemi Berikutnya
-
Pengusaha Vaksin Dunia Kumpul di Bali, Bahas Strategi Jangka Panjang Industri Global
-
Realisasi vaksinasi rabies di Jakarta
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?