Suara.com - Sebuah penelitian yang terbit pada Selasa (7/7/2020) menunjukkan satu suntikan obat setiap bulan dapat mencegah penularan human immunodeficiency virus (HIV) secara lebih baik daripada obat tablet umum, yaitu Truvada.
Saat ini, Truvada dan Descovy, yang diproduksi oleh Gilead Sciences, merupakan satu-satunya obat yang disetujui BPOM Amerika Serikat (FDA US) untuk mencegah infeksi HIV. Metode ini disebut PrEP.
Jadi, Pre-Exposure Profilaksis atau PrEP merupakan metode yang dilakukan orang tanpa HIV tetapi berisiko tinggi tertular dengan mengonsumsi obat tablet satu kali sehari.
Dilansir dari New York Times, banyak orang tidak dapat atau tidak mau minum obat setiap hari untuk mencegah infeksi HIV, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah di mana pandemi virus corona mengganggu layanan dan akses ke obat-obatan antiretroviral (ARV).
"Saya pikir ini revolusioner," kata Dr. Rochelle Walensky, seorang peneliti di Universitas Harvard, tentang temuan obat suntikan ini.
Temuan ini dipresentasikan pada konferensi AIDS 2020.
"Obat injeksi untuk jangka panjang bisa menjadi pilihan baru yang menarik," kata Dr. Monica Gandhi, seorang peneliti di University of California, San Francisco dan penyelenggara konferensi tersebut.
Percobaan acak obat antiretroviral injeksi dari cabotegravir ini dilakukan oleh H.I.V. Prevention Trials Network. Uji coba melibatkan hampir 4.600 pria dan wanita di 43 lokasi di tujuh negara.
Setiap peserta mendapat suntikan setiap dua bulan, baik cabotegravir atau plasebo dan minum Truvada atau tablet plasebo setiap hari.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Ceker Ayam: Bisa Jadi Obat Hingga Resep Ceker Pedas
Uji coba itu diperkirakan akan berlanjut hingga 2022, tetapi dihentikan pada Mei setelah analisis sementara menunjukkan cabotegravir sangat efektif.
Dr. Kimberly Smith, kepala penelitian dan pengembangan di Viiv Healthcare, pengembang obat ini, berharap perusahaan dapat mengajukan persetujuan kepada FDA pada awal 2021.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak