Suara.com - Usai persalinan mungkin banyak pasangan yang tidak memikirkan seks karena sibuk dengan rutinitas baru. Lalu, kapan pasangan dinyatakan siap untuk kembali melakukan hubuungan seksual penetratif usai kelahiran anak mereka?
Dilansir dari Insider, menurut American College of Obstetrics and Gynaecology, dokter sering menyarankan periode empat hingga enam minggu setelah melahirkan.
Menurut Mayo Clinic, selama waktu itu, orang tua baru yang baru saja melahirkan mungkin mengalami kelelahan, kekeringan pada vagina, rasa sakit atau gairah seks yang rendah.
Jika Anda mengalami robekan vagina selama persalinan yang membutuhkan jahitan, dokter menyarankan menunggu sampai daerah tersebut benar-benar sembuh untuk mencegah rasa sakit atau cedera ulang.
"Saya pikir kita mengharapkan orang tua baru untuk segera kembali ke rutinitas pra-kehamilan mereka, tetapi tidak ada jalan untuk kembali dan rutinitas itu kemungkinan akan berubah dari bulan ke bulan ketika seorang bayi baru lahir," kata Sofia Jawed-Wessel, seorang asisten profesor di Sekolah Kesehatan dan Kinesiologi di Universitas Nebraska-Omaha.
Tetapi ketika Anda siap, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk memiliki pengalaman yang paling nyaman dan menyenangkan.
Menurut Christine Leistner, seorang ilmuwan kesehatan hubungan dan asisten profesor di California State University, cara pertama sebelum siap melakukan hubungan seks penetratif adalah dengan melakukan masturbasi.
"Saya akan mengatakan jangan pergi dari nol menjadi 60. Mulailah dengan masturbasi," kata Leistner kepada Insider.
Faktanya, sebuah penelitian pada Juni 2012 dalam The Journal of Sexual Medicine menemukan wanita lebih menyukai kesenangan diri (masturbasi) atau seks oral setelah melahirkan alih-alih langsung melakukan hubungan intim.
Baca Juga: TERUNGKAP! 7 Karyawan Bank Positif Corona Ternyata Petinggi BRI di Malang
"Membicarakannya dengan seksama, berjalan lambat dan melakukan hal-hal lain yang menyenangkan selain seks, dapat membantu" kata Leistner.
Selain itu, ketika Anda dan pasangan memutuskan untuk melakukan hubungan seks penetrasi lagi, penting untuk mendiskusikan kebutuhan dan harapan Anda untuk memastikan pengalaman itu menyenangkan bagi Anda berdua.
"Kedua pasangan perlu saling terbuka tentang ketakutan, kekhawatiran, dan keinginan mereka dalam menghadapi hubungan seksual yang berubah untuk menghindari kesalahpahaman," kata Dr. Jennifer Conti, asisten profesor profesor kebidanan dan kandungan di Universitas Stanford.
Dia menambahkan bahwa pergi ke pengalaman dengan tujuan untuk merasa terhubung dan menikmati diri sendiri juga dapat membantu menghilangkan tekanan.
"Jika penetrasi menyebabkan rasa sakit atau kecemasan, lepaskan sepenuhnya dan jelajahi kesenangan satu sama lain dengan cara yang berbeda yang tidak termasuk penetrasi," kata Jawed-Wessel.
Menurut Mayo Clinic, menggunakan pelumas juga disebut dapat membantu meringankan ketidaknyamanan fisik potensial dari kekeringan vagina.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan