Suara.com - Seorang ahli telah mengklaim bahwa mengisolasi diri sendiri bisa meningkatkan risiko virus corona Covid-19. Klaim ahli ini pun cukup kontroversial.
Profesor Sheldon Cohen, seorang profesor psikologi di Carneige Mellon University, mengklaim sebenarnya waktu yang dihabiskan selama masa isolasi bisa meningkatkan kerentanan seseorang terhadap virus pernapasan atas dan virus corona Covid-19.
"Kami hanya tahu sedikit tentang penyebab beberapa orang yang terinfeksi virus corona Covid-19 lebih mungkin mengembangkan penyakit ini daripada yang lain," jelas Profesor Cohen dikutip dari Mirror.
Namun, penelitian tentang faktor psikologis yang memprediksi kerentanan terhadap virus pernapasan lainnya bisa memberikan petunjuk untuk membantu mengidentifikasi faktor-faktor untuk Covid-19.
Melalui serangkaian penelitian, Profesor Cohen meneliti cara berbagai faktor itu memengaruhi orang dewasa sehat yang terpapar virus menjadi sakit atau tidak.
"Dalam pekerjaan kami, kami sengaja membuat orang terkena virus flu dan influenza. Kemudian, kami mempelajari apakah faktor psikologis dan sosial bisa memprediksi seberapa efektif sistem kekebalan tubuh dalam menekan infeksi atau mencegah dan mengurangi tingkat keparahan," jelas Profesor Cohen.
Hasil eksperimen Prof Cohen mengungkapkan bahwa peserta yang pernah mengalami situasi sulit berurusan dengan orang lain lebih mungkin untuk terinfeksi virus corona Covid-19.
Sementara itu, peserta yang telah mengalami stres sosial atau psikologi juga mengalami peningkatan tingkat produksi sitokin, protein yang meningkatkan peradangan sebagai respons terhadap infeksi.
Berdasarkan temuan ini, Profesor Cohen menyarankan bahwa mengintegrasikan kembali ke masyarakat bisa menawarkan perlindungan terhadap virus corona Covid-19.
Baca Juga: Wacana Protokol Covid di Pesta Nikah: Makan Dibungkus, Salaman dari Bawah
"Jika Anda memiliki jaringan sosial yang beragam (integrasi sosial), Anda cenderung menjaga diri lebih baik, seperti tidak merokok, tidak minum alkohol, cukupo tidur dan olahraga," tambahnya.
Jika seseorang berada dalam jejaring sosial, maka hal itu akan membantu mereka selama periode stres atau kesulitan. Sehingga kondisi itu bisa melemahkan efek dari stresor dan kurang berdampak pada kesehatan mereka.
Berita Terkait
-
Wuhan Promosikan Pariwisatanya, Warganet di Twitter Malah Ngamuk Ingat Awal Mula Virus Corona
-
Aksi Protes Pembatasan COVID-19 di China dan Penangkapan Jurnalis, Ribuan Massa Turun ke Jalan
-
Kasus Positif Covid-19 di RI Bertambah 6.699 Orang Pada Jumat Ini
-
5 Ciri Remaja Alami Hikikomori, Selalu Mengurung Diri di Kamar!
-
Banyak Masyarakat Terpesona Sosok Ganjar Pranowo, Tapi PDIP Terkesan Mengisolasi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis