Suara.com - Ahli kesehatan menekankan pentingnya memakai masker untuk membatasi kemungkinan penularan virus corona ke orang lain. Penelitian baru, pada Senin (6/7/2020) kemarin menunjukkan masker juga dapat melindungi pemakainya.
Menurut penelitian ini, yang dilansir Fox News, memakai masker dapat mengurangi risiko infeksi pada pemakainya hingga 65%.
"Kami telah belajar lebih banyak karena adanya penelitian serta bukti ilmiah tambahan. Sekarang kami tahu (bahwa) mengenakan masker melindungi orang yang mengenakannya," kata Dean Blumberg, kepala penyakit menular anak di Rumah Sakit Anak UC Davis.
"Jadi, pemakai masker, bahkan masker bedah standar... akan mengurangi risiko infeksi pada orang yang memakai topeng itu sekitar 65 persen," sambungnya.
Dia menambahkan masker N95 memiliki fungsi yang lebih baik dalam melindungi dari virus, tetapi tenaga kesehatan sedang kekurangan pasokan dan jika ada, hanya akan dipakai oleh pekerja kesehatan saja.
Blumberg dan rekannya, William Ristenpart, profesor teknik kimia di UC Davis, muncul di UC Davis Live: Coronavirus Edition untuk membahas topik penularan. Mereka mengatakan laboratorium Ristenpart di UC Davis telah mempelajari bagaimana orang mengekuarkan droplet saat bernapas atau berbicara yang dapat membawa virus.
Mereka menyoroti dua metode utama penularan. Pertama, tetesan dari pembawa, yang kira-kira sepertiga ukuran rambut manusia. Mereka mengatakan masker menciptakan penghalang efektif terhadap jenis tetesan ini.
"Semua orang harus memakai masker. Orang-orang yang mengatakan, 'Saya tidak percaya masker efektif', telah mengabaikan bukti ilmiah. Itu bukan sistem kepercayaan. Itu seperti mengatakan, 'Saya tidak percaya pada gravitasi'," kata Blumberg.
Kedua, melalui partikel aerosol yang dikeluarkan saat berbicara. Tetesan ini sekitar 1/100 ukuran rambut manusia dan lebih sulit dihalangi. Sebab, partikel yang lebih kecil masih bisa menyelinap melalui celah di masker bedah atau masker kain.
Baca Juga: Inggris Lebih Rentan Virus Corona Covid-19, ini Penjelasan Ahli
Blumberg dan Ristenpart mengatakan, jarak sosial dan berada di luar sangat membantu untuk menghindari partikel kecil karena ada lebih banyak aliran udara.
Itulah sebabnya, tambah mereka, area tertutup seperti bar dapat menjadi pusat penularan virus yang berbahaya.
"Semakin keras Anda berbicara, semakin banyak aerosol ekspirasi yang Anda keluarkan," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial