Suara.com - Keputihan bagi kebanyakan perempuan mungkin dianggap sebagai hal yang biasa. Ini karena keputihan merupakan cairan yang diproduksi kelenjar dan leher vagina yang membawa sel mati dan bakteri.
Keputihan juga bisa terjadi pada kehamilan. Tapi jangan sampai dianggap sepele, keputihan pada saat hamil juga bisa memicu bahaya dan bisa mengancam perkembangan janin.
Dokter Kulit dan Kelamin dr. Hanny Nilasari, Sp.KK (K), FINSDV, FAADV mengatakan terjadinya keputihan saat kehamilan perlu diwaspadai ekstra dua kali lipat.
"Pada ibu hamil itu harus lebih waspada, waspadanya lebih ditingkatkan, waspada pangkat 2, karena ada bayi yang ada di kandungnya," ujar dr. Hanny dalam LIVE IG Perdoski, Jumat (10/7/2020).
Ia mengatakan keputihan memang bisa memicu peradangan karena mengandung bakteri. Nah, peradangan itulah yang dikhawatirkan pada ibu hamil menginfeksi saluran vagina sampai mulut rahim.
Setelah keputihan mencapai rahim, maka peradangan ini bisa menginfeksi air ketuban, dan merusak ketuban tempat bayi bertumbuh.
"Kalau infeksinya sampai di mulut rahim tentunya harus berhati-hati, nggak jauh dari situ ada ketuban. Nanti ketubannya bisa terinfeksi dan bayinya lahir prematur," jelasnya.
Dokter yang berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo itu juga mengingatkan lebih waspada jika keputihan terjadi di usia kehamilan 6 bulan. Apalagi juga keputihan yang keluar cukup banyak.
"Jadi ibu-ibu yang hamil 6 bulan kemudian mengalami keputihan yang sangat banyak, seperti disampaikan gejala dan tandanya, curiga ke arah situ. Itu harus segera berobat ke dokter," tuturnya.
Baca Juga: Tak Mau Tubuhnya Melar, Ibu Ini Nekat Olahraga di Ruang Persalinan
"Kalau misalnya tidak, itu bisa terjadi prematuritas, ketuban pecah dini, artinya bayinya lahir, atau bayinya ikut terinfeksi. Cairan ketubannya ikut terinfeksi sehingga bayinya juga ikut terinfeksi," sambungnya.
Permaturitas adalah kelahiran yang berlangsung pada umur kehamilan 20 minggu hingga 37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Atau dikenal kelahiran bayi sebelum menginjak usia 9 bulan kehamilan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah