Suara.com - Orang yang memiliki gangguan kecemasan terkadang harus dibantu dengan konsumsi obat-obatan tertentu jika telah mengalami gejala berat. Selain dengan pengobatan, gangguan kecemasan juga bisa diatasi dengan melatih pikiran agar tetap tenang.
Menurut dokter spesialis kesehatan jiwa dari Omni Hospital Alam Sutra, dr. Andri SpKJ., melatih pikiran merupakan cara yang penting agar gejala kecemasan tidak berulang.
"Salah satu yang pentingadalah bagaimana kita punya keseimbangan, ketenangan batin untuk mampu mengatasi masalah dalam hidup," kata Andri, seperti dikutip Suara.com dari kanal YouTube Andri Psikosomatik, Rabu (15/7/2020).
Andri menjelaskan bahwa jika diri mampu menyeimbangkan pikiran, maka apa pun yang terjadi di dalam hidup bisa diterima dengan porsi yang sesuai. Sehingga tidak menimbulkan reaksi yang berlebihan terhadap keadaan baik atau pun buruk.
"Kalau pun misanya sesuatu yang baik, maka kita bersyukur senantiasa karena mendapat yang baik dalam kehidupan. Tetapi kalau itu hal yang terjadi buruk, maka kita harus lebih bisa menerima sebagaimana memang sesuatu yang harus terjadi," paparnya.
Baik sesuatu yang membahagiakan atau pun hal buruk, menurut Andri, tetap harus dihadapi dengan ketenangan batin. Dengan begitu, kondisi otak juga akan tetap tenang dan kesehatan mental lebih baik.
Andri menyampaikan, perlu untuk menyadari bahwa seperti halnya kebahagian, kesulitan yang dihadapi juga bersifat sementara. Oleh sebab itu, manusia akan selalu mengalami perubahan kondisi dalam hidup. Di sini, kemampuan adaptasi pun dibutuhkan.
"Asalkan posisi otak dalam kondisi tenang, maka otak akan beradaptasi. Untuk itu, beberapa orang disarankan untuk tidak membuat situasi sulit dalam kehidupannya. Jangan dibuat sendiri situasi sulit itu," sarannya.
Baca Juga: Studi Temukan Bagaimana Cara Otak Menyeimbangkan Perasaan Stres & Tenang
"Kalau kita menghadapi situasi sulit, maka beradaptasilah. Kalau mendapat kebahagian, maka tenangkanlah, menganggap bahwa ini suatu hal sementara, tapi kita boleh menikmati hal tersebut. Begitu juga kalau situasi sulit, yakin ini akan berlalu," tambahnya.
Diakui Andri, membuat otak selalu tenang dalam setiap kondisi apa pun bukan hal mudah. "Untuk itu, kita harus latihan terus menerus untuk bisa mendapatkan mental state yang tangguh dalam menghadapi situasi apapun," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil