Suara.com - Semua jenis rokok pada dasarnya berpengaruh buruk pada kesehatan, baik rokok kretek, filter, bahkan eletrik. Meskipun semuanya berbahaya, lalu mana yang paling berisiko di antara rokok filter dan rokok kretek?
Dilansir dari Hello Sehat, rokok kretek adalah rokok asli Indonesia baik dengan filter maupun tidak di mana mengguakan tembakau rajangan yang dicampur dengan cengkeh.
"Rokok kretek umumnya terdiri dari dua kandungan utama yaitu tembakau dan cengkeh. Rokok kretek biasanya terdiri dari 60 sampai 80 persen tembakau dan 20 sampai 40 persennya tunas cengkeh dan minyak cengkeh," catat Hello Sehat.
Sementara rokok filter adalah jenis rokok yang paling banyak dijual saat ini. Rokok ini memiliki penyaring di salah satu ujungnya yang disebut dapat berfungsi untuk menyaring tar dannikotin.
Sayangnya filter ini hanya bisa menyaring partikel tar dan nikotin yang besar, partikel kecil akan tetap masuk ke dalam tubuh.
"Filter rokok biasanya terbuat dari selulosa asetat yang biasa didapat dari olahan kayu. Serabut-serabut ini nyatanya bisa masuk dan terhirup ke dalam asap rokok dan menumpuk di dalamnya," tambah Hello Sehat.
Dengan kriteria tersebut, mana yang lebih berbahaya?
Melansir dari Hello Sehat, sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang merokok tanpa filter bersiko dua kali lipat mengalami kematian akibat kanker daripada perokok jenis lainnya. Rokok jenis ini juga dikaitkan dengan 30 persen lebih tinggi kematian akibat berbagai penyakit lain.
"Orang yang merokok tanpa filter 40 persen lebih mungkin terkena kanker paru-paru. Selain itu, mereka juga sepertiga lebih cenderung mengalami ketergantungan nikotin dibandingkan dengan perokok lainnya," tulis Hello Sehat.
Baca Juga: Mengenal Evali, Masalah Paru-Paru akibat Vape dengan Gejala Mirip Covid-19
Rokok tanpa filter diduga lebih berbahaya dari rokok lain karena kandungan tar yang cukup tinggi.
Tetapi perlu diingat, dengan filter maupun tanpa filter, rokok tetap bebahaya bagi kesehatan. Keduanya sama-sama meningkatkan risiko kanker, menimbulkan masalah paru-paru, kecanduan, masalah jantung, hingga reproduksi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!