Suara.com - Ilmuwan Turki menemukan spesies bakteri baru pada ikan trout. Bakteri ini menyerang ikan trout rainbow. Apakah berbahaya bagi manusia?
Dilansir Anadolu Agency, Soner Altun, seorang profesor kedokteran hewan dari Universitas Bursa Uludag, dan timnya menemukan bakteri Pseudomonas Sivasensis.
Dalam sebuah pernyataan, Altun mengatakan Turki memiliki salah satu kapasitas tertinggi untuk budi daya rainbow trout di antara negara-negara Eropa.
Dia menambahkan bahwa untuk memastikan keberlanjutan budi daya ikan trout, faktor-faktor penyebab penyakit pada ikan harus ditentukan, dan langkah-langkah perlindungan dan kontrol harus diambil.
Penemuan Pseudomonas Sivasensis diterbitkan dalam jurnal ilmiah Mikrobiologi Sistematik dan Terapan.
"Bakteri itu diberi nama Pseudomonas Sivasensis setelah kolaborasi dengan para peneliti Spanyol," ungkap Altun.
Dia menekankan bahwa timnya sedang berupaya untuk mengidentifikasi dan menyebutkan berbagai spesies bakteri yang menyebabkan penyakit pada ikan budi daya serta mengembangkan dan mengelola vaksin untuk melawan penyakit tersebut.
Covid-19 dari Ikan Salmon
Sebelumnya, ikan salmon dari Norwegia dituding sebagai penyebab gelombang baru Covid-19 di Beijing, China pada bulan Juni kemarin.
Baca Juga: LIVE STREAMING: Budikdamber, Cara Ternak Ikan di Lahan Terbatas
Kabar tersebut langsung membawa kekhawatiran bagi pemerintah China. Salmon kini jadi 'musuh' baru setelah sebelumnya kelelawar diprediksi sebagai inang dari wabah virus bernama ilmiah Sars-CoV-2.
Menyadur The Strait Times, usai Beijing mencatatkan kembali kasus Corona, berbagai produk salmon di supermarket besar telah dikeluarkan dari rak. Para pengunjung bergegas untuk membatalkan pemesanan di restoran-restoran Jepang di ibukota China tersebut.
Pemerintah China para akhirnya mengatakan bahwa salmon impor bukanlah penyebab dari penyebaran virus yang terjadi. Tapi kekhawatiran sudah terlanjur meluas.
The Straits Times mengabarkan, salmon dijadikan biang kerok kemunculan kembali kasus Corona di Bejing lantaran kombinasi dari tingginya nasionalisme warga dan ketakutan akan virus.
Beberapa pihak juga menuding China telah memainkan persepsi dengan hampir selalu menuduh pihak luar sebagai penyebab dari munculnya pandemi virus Corona.
Berita Terkait
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
5 Destinasi yang Wajib Dikunjungi: Pengalaman Budaya Internasional yang Mengubah Hidup
-
4 Virus dan Bakteri yang Bisa Picu Keracunan Makanan, Apa Saja?
-
Bahaya Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus, Biang Kerok Keracunan MBG di Jabar
-
Tak Kalah dari Hiu, Ini 11 Ikan Lokal Tinggi Protein yang Bagus untuk Anak-Anak
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!