Suara.com - Untuk memahami pola asuh dan cara menghadapi anak, orangtua diminta lebih dulu memahami sebab di balik perilaku anak.
Hal tersebut diungkapkan psikolog anak & remaja sekaligus Founder dan Direktur Jakarta Child Development Center (JCDC), Nadia Emanuella Gideon.
Nadia mengatakan, kebanyakan orang memahami dua perilaku yakni perilaku positif dan perilaku negatif. Padahal di balik dua hal tersebut, perilaku tak pernah berdidi sendiri dan selalu diiringi alasan.
"Perilaku anak yang pernah dimunculkan oleh anak misalnya teriak, menarik-narik, memukul, dianggap sebagai kebiasaan buruk. Padahal semestinya kita perlu memahami jika pasti ada sesuatu yang terjadi di balik perilaku yang dianggap negatif," kata Nadia seperti yang dikutip dari Antara, Minggu (19/7/2020).
Perilaku anak juga dianggap bisa menjadi acuan orangtua dalam menentukan pola asuh. Lalu bagaimana bisa memahami perilaku anak?
Menurut Nadia, perkembangan anak perlu dimulai dan didasari saat ada interaksi dan koneksi yang hangat antara anak dengan orangtua ataupun orang dewasa di sekitar anak.
Salah satu pendekatan yang terbukti berhasil membantu mengatasi perilaku sulit pada anak dan mendorong optimalisasi perkembangannya adalah DIR Floortime.
Pendekatan DIR Floortime melihat bagaimana perkembangan anak dan memahami serta mendorong keunikan individu didasari proses yang menyenangkan dan berbasis interaksi antara anak dengan orang di sekitarnya.
"Hubungan tersebut dilihat sebagai bensin dari perkembangan anak,” kata Nadia.
Baca Juga: Gaya Pola Asuh Kate Middleton Saat Pandemi, Bisa Ditiru Nih Bun!
Pendekatan ini melihat dari perkembangan saraf, melihat dari keunikan setiap individu dan tidak hanya fokus pada perubahan perilaku saja, tetapi juga mengoptimalkan perkembangan dan meningkatkan kualitas hidup anak.
Mereka yang memiliki kelainan perkembangan, trauma, memiliki permasalahan dalam emosi, autisme, dan orang-orang pada umumnya juga bisa mendapatkan manfaat dari pendekatan tersebut.
Pendekatan ini pada umumnya berfokus pada penciptaan interaksi pembelajaran yang bermakna secara emosional, yang mendorong enam kapasitas perkembangan dasar anak.
Pada akhirnya, pendekatan ini diklaim efektif mengembangkan kemampuan anak, mengurangi tingkat stress orangtua dan keresahan orangtua serta bisa dilakukan dari rumah oleh orangtua.
"Hal itu juga dipaparkan melalui bukti-bukti penelitian yang dilakukan secara luas dalam kasus-kasus perkembangan, trauma, emosional, dan masalah lainnya," tutup Nadia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone