Suara.com - Covid-19 dapat memengaruhi semua orang dan akan menimbulkan gejala serta tingkat keparahan yang berbeda. Bahkan, ada di antara mereka yang sama sekali tidak menunjukkan gejala.
Berdasarkan data, 81 persen kasus simptomatik ringan atau bergejala ringan dapat dirawat di rumah. Penderita mungkin mengalami gejala ringan yang umumnya mirip flu, seperti batuk kering, demam tidak mencapai 37,8 derajat Celcius, kehilangan indra penciuman, kelelahan, nyeri otot, atau sakit kepala.
Namun, seseorang dengan gejala ringan dapat memburuk secara cepat dan menjadi sakit parah. Ini lebih mungkin terjadi pada kelompok berisiko.
Menurut studi, sekitar 5 persen penderita Covid-19 dapat berkembang menjadi parah atau kritis, termasuk berkembang menjadi pneumonia berat yang mengarah ke sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS).
Perkembangan Tahap Kedua Covid-19
Berdasarkan pengamatan klinis, para peneliti menggambarkan tahap kedua perkembangan Covid-19 dimulai dengan bentuk ringan hingga sedang, diikuti oleh gangguan pernapasan selama 9 hingga 12 hari setelah timbulnya gejala pertama.
Dilansir The Health Site, ini disebabkan oleh peningkatan besar sitokin, sekelompok besar protein, peptida atau glikoprotein yang disekresikan oleh sel-sel spesifik dari sistem kekebalan tubuh.
Namun, tim dari berbagai universitas Eropa menemukan produksi dan aktivitas interferon (IFN) tipe I sangat menurun pada Covid-19 yang paling parah. Tingkat IFN tipe I yang rendah dalam plasma juga mempercepat memburuknya kondisi pasien.
Interferon (IFN) tipe I merupakan subkelompok besar protein interferon yang membantu mengatur aktivitas sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga: Buatan China, Vaksin Covid-19 Sinovac Biotech Tiba di Indonesia
Menurut mereka, tingkat IFN tipe I dapat membantu mengidentifikasi setiap tahap penyakit, dengan tingkat terendah yang mungkin terlihat pada pasien paling parah.
Secara keseluruhan, studi ini menyimpulkan produksi IFN tipe-I terhambat pada infeksi SARS-CoV-2.
Kapan Harus Mencari Bantuan Medis
Mayoritas infeksi ringan dapat dirawat di rumah, tetapi jika termasuk dalam kelompok rentan, disarankan agar berbicara dengan dokter (melalui telepon) tentang gejalanya karena terkadang infeksi ringan dapat memburuk dengan cepat.
Selain itu, perhatikan tanda-tanda 'peringatan darurat' untuk Covid-19 seperti kesulitan bernapas, nyeri atau tekanan yang terus-menerus di dada, kebingungan, ketidakmampuan untuk bangun atau tetap terjaga, bibir atau wajah kebiruan.
Beberapa pasien mungkin memerlukan intervensi minimal yang meliputi pemeriksaan vital seperti kadar oksigen secara teratur. Pasien kemungkinan juga diberikan cairan agar tetap terhidrasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien