Suara.com - Vitamin D dilaporkan penting untuk kesehatan karena membantu kinerja atletik hingga penyakit jantung, dan bahkan disebut dapat membantu melindungi terhadap diabetes tipe 2.
"Penelitian telah menemukan bahwa orang yang memiliki resistensi insulin dan kadar vitamin D yang rendah mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2," kata Vandana R. Sheth, RDN, CDCES pada Everyday Health.
Sheth adalah juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics yang praktik pribadi di Rancho Palos Verdes, California.
"Pada diabetes tipe 2, kadang-kadang sel-sel pankreas tidak bekerja dengan baik dan berjuang untuk menghasilkan insulin yang cukup untuk membantu mengendalikan kadar gula darah," jelas Shahzadi Devje, RD, CDE, profesional nutrisionis terlisensi dari Toronto, Kanada.
"Reseptor spesifik di pankreas hanya dapat hidup ketika vitamin D yang cukup tersedia. Pemikirannya adalah vitamin D dapat mendukung fungsi pankreas," tambahnya.
Sebuah uji coba terkontrol acak kecil yang diterbitkan pada September 2019 di European Journal of Endocrinology menemukan suplementasi vitamin D selama enam bulan meningkatkan sensitivitas dan produksi insulin pada 96 peserta yang berisiko tinggi atau baru didiagnosis dengan diabetes tipe 2.
Temuan menunjukkan bahwa vitamin D dapat membantu menunda diabetes tipe 2. Menurut sebuah ulasan yang diterbitkan pada September 2019 dalam jurnal Current Diabetes Reports, suplemen vitamin D juga dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2.
Dilansir dari Everyday Health, mendapatkan cukup vitamin D juga dapat membantu mengurangi resistensi insulin yang merupakan ciri khas dari diabetes tipe 2.
Namun penelitian lebih lanjut masih diperlukan di bidang ini. American Diabetes Association (ADA) mencatat bahwa tidak ada bukti yang cukup untuk merekomendasikan penggunaan rutin vitamin D demi meningkatkan kontrol gula darah pada orang yang menderita diabetes.
Baca Juga: Studi: Tingkatkan Kebiasaan Minum Kopi Bisa Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2
Tidak semua penelitian menunjukkan bahwa vitamin D berguna ketika datang untuk mencegah diabetes.
"Penting untuk meninjau bukti ilmiah dengan lensa kritis," kata Devje.
"Banyak penelitian telah berfokus pada studi observasional dan epidemiologis, yang menggambarkan hubungan antara vitamin D dan diabetes, tapi tidak membuktikan hubungan sebab akibat," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?