Suara.com - Peneliti China yang bekerja di Amerika Serikat telah mengembangkan metode yang diklaim dapat mempersingkat waktu untuk tes Covid-19. Pendekatan baru ini dikembangkan oleh para peneliti di Virginia Tech dan dikenal sebagai biosensing.
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), tes ini memungkinkan hasil muncul dalam beberapa menit setelah sampel diambil. Sementara tes yang digunakan sejauh ini untuk mendeteksi Sars-CoV-2, virus corona yang menyebabkan Covid-19 adalah tes swab asam nukleat.
Sayangnya, pengujian swab memakan waktu lebih dari satu hari karena prosedur laboratorium yang diperlukan untuk memperkuat keberadaan bahan genetik untuk deteksi.
Para peneliti Virginia Tech tidak menyebutkan aplikasi prospektif dari teknik baru dalam makalah asli mereka. Tetapi dalam siaran pers berikutnya, Virginia Tech membahas potensi pentingnya untuk pengujian virus corona.
Dipimpin oleh Cheng Jiangtao dan Zhou Wei, para peneliti menggunakan sinar laser untuk menghasilkan sinyal cahaya sidik jari dari molekul sampel.
"Sinyal seperti itu dapat dibandingkan dengan, misalnya dari virus corona untuk menentukan keberadaannya dalam sampel," kata siaran pers Virginia Tech.
Diterbitkan akhir bulan Juni di jurnal peer-review ACS Nano, laporan para peneliti mengatakan bahwa pendekatan baru memberikan jalan deteksi cepat dan sangat sensitif dari sampel.
Pernyataan oleh Virginia Tech mengatakan metode baru ini dapat membantu mendeteksi virus walaupun viral loadnya rendah.
"Ada ruang yang signifikan untuk meningkatkan kecepatan pengujian virus corona, Cheng dan Zhou telah menemukan," kata pernyataan itu.
Baca Juga: Sepi Penumpang Selama Pandemi, Petrus Kerap Pulang Tanpa Bawa Uang
“Jumlah virus dalam pengambilan sampel menggunakan metode saat ini dapat mengalami kesalahan. Pasien yang memiliki virus untuk periode waktu yang lebih singkat dapat melakukan tes dengan hasil negatif karena tidak ada cukup virus yang ada untuk memicu hasil positif," tambahnya.
Tetapi metode Cheng dan Zhou, semua isi tetesan sampel dapat dideteksi yang secara drastis dapat mengurangi margin kesalahan dan memberikan gambaran yang jelas pada sampelyang ada.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025