Suara.com - Kasus Covid-19 di Indonesia masih terus mengalami kenaikan setiap harinya. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menilai hal itu disebabkan tingkat pemahaman masyarakat dalam mencegah virus corona belum maksimal.
"Peningkatan masyarakat mulai paham. Meski pun ternyata peningkatannya kurang banyak. Buktinya kasus naik terus. Pasti kalau kasus naik berarti perubahan belum terjadi secara maksimal," kata Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam konferensi virtual BNPB, Jumat (24/7/2020).
Wiku mengatakan bahwa terjadi tiga tahap dalam proses meningkatnya pemahaman masyarakat.
Tahap awal, masyarakat mengetahui cara pencegahan covid-19. Kemudian mulai paham, lalu tahap ketiga melakukan protokol kesehatan dengan disiplin.
"Yang kita cari itu melalukan. Kalau kita sudah melakukan apa yang kita tahu dan paham itu baru betul. Lebih penting lagi harus ada solidaritas. Jadi bukan hanya diri kita, tapi juga masyarakat," katanya.
Menurutnya, sebagian masyarakat sudah melakukan protokol kesehatan. Sayangnya, masih banyak yang belum melakukan secara disiplin.
Ia beranggapan, jika semakin banyak masyarakat yang disiplin menerapkan protokol kesehatan, laju kasus Covid-19 pasti bisa direda.
Meski begitu, ia menegaskan, tidak bisa hanya sebagian masyarakat yang taat dengan protokol kesehatan. Tapi harus secara keseluruhan.
Ia juga menilai, akibat adaptasi kehidupan baru atau new normal diberlakukan, kecenderungan masyarakat justru menjadi lengah.
Baca Juga: Khawatir Kena Covid-19, Edric Tjandra Tiap 5 Hari Jalani Rapid Test
"Mungkin karena sudah cukup lama jadi mulai lengah. Virus ini tinggal menunggu saja siapa yang lengah. Siapa yang tidak menjalankan protokol kesehatan, dia akan menularkan. Virus ini sangat berbahaya. Kalau kita anggap enteng, buktinya kasus nambah terus," ucapnya.
Berita Terkait
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan