Suara.com - Lapar usai berolahraga adalah hal yang wajar. Setelah Anda mengeluarkan energi sedemikian banyak, tubuh akan meminta kembali asupan kalori yang tadi dibakar. Namun, banyak orang menolak makan setelah olahraga, dan memilih mengabaikan rasa lapar ini. Padahal, sangatlah penting untuk memahami apa yang terjadi ketika Anda tidak cukup makan setelah berolahraga.
Kebanyakan ahli diet merekomendasikan untuk makan sesuatu dalam 30 menit usai olahraga. Setelah menggunakan energi yang tersedia, tubuh Anda perlu diisi ulang, khususnya dengan karbohidrat dan protein, untuk mengembalikan energi dan untuk memperbaiki kerusakan mikro pada otot-otot Anda.
Mau tahu bagaimana aturan makan setelah olahraga? Simak penjelasannya di bawah ini, seperti dilansir dari laman Self.
1. Tidak makan setelah olahraga membuat Anda merasa lelah dan menghalangi pemulihan
"Beberapa orang hanya akan merasa lelah, dan beberapa orang dapat mengalami disorientasi akibat kadar gula darah rendah," kata Jennifer Beck, M.D., spesialis kedokteran olahraga dan ortopedi pediatrik di UCLA.
Dia juga mencatat bahwa tidak makan setelah berolahraga dapat berkontribusi pada cedera yang berlebihan.
"Kami pikir banyak cedera berlebihan terjadi ketika orang tidak mengganti asupan kalori secepat yang seharusnya," kata Beck.
Ini terutama dapat menjadi masalah jika Anda melakukan aktivitas olahraga yang membangun otot. Jika Anda tidak makan setelah berolahraga, otot Anda berisiko mengalami kerusakan lebih lanjut saat Anda berolahraga.
2. Konsumsi camilan atau makanan yang mengandung karbohidrat dan protein
Kentang manis dengan yogurt, roti bakar dengan mentega, atau omelet sayuran, adalah beberapa contoh jenis makanan yang bisa Anda pilih untuk disantap usai berolahraga.
Baca Juga: Mudah Dilakukan, Berikut 3 Tipe Olahraga yang Bagus untuk Kesehatan Jantung
3. Jika terlalu banyak berkeringat, Anda mungkin perlu mengisi ulang elektrolit tubuh juga
Makanan juga mengandung elektrolit, mineral yang dibutuhkan tubuh kita untuk menjaga otot dan saraf tetap bekerja dengan benar.
"Jika Anda memiliki latihan yang sangat berkeringat, mengganti kalsium, garam, dan kalium, juga sangat penting," kata Beck.
Jika Anda tidak dapat langsung menggantinya, itu bisa membuat Anda merasa sangat kelelahan, dan bahkan bisa berbahaya. Dehidrasi dan hipoglikemia (gula darah rendah) dapat terjadi dengan cepat dan membuat Anda merasa bingung atau bahkan pingsan.
Dalam kasus yang jarang terjadi, kekurangan elektrolit dapat menyebabkan aritmia jantung, atau detak jantung tidak teratur.
4. Jangan pernah mengabaikan hidrasi
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif