Suara.com - Pada awal pandemi virus corona Covid-19, pria sudah dianggap sebagai kelompok yang lebih berisiko terinfeksi daripada wanita karena beberapa kebiasan buruk, seperti merokok.
Kini, sebuah studi baru kembali menemukan faktor lain yang bisa meningkatkan risiko seseorang terinfeksi virus corona Covid-19, salah satunya tinggi badan.
Para peneliti dari Universitas Manchester telah mengungkapkan bahwa orang bertubuh tinggi lebih dari 6 kaki (180 cm), maka berisiko 2 kali lebih besar tertular virus corona Covid-19.
Dalam studi tersebut, para peneliti melakukan riset terhadap 2.00 orang di Inggris dan Amerika Serikat untuk memahami prediktor pribadi yang terkait dengan penularan virus corona Covid-19.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penularan aerosol virus corona Covid-19 sangat mungkin terjadi.
Orang yang lebih tinggi sangat berisiko mengalaminya, karena mereka mungkin tidak akan tertular virus melalui tetesan cairan pernapasan tubuh secara langsung.
Tetesan cairan yang mengandung virus corona memang ukurannya lebih besar dari aerosol, yang relatif bisa mengontaminasi atau menyebar dalam jangka dan jarak pendek serta mudah jatuh ke permukaan.
Berbeda dengan tetesan cairan, aerosol yang mengandung Covid-19 sangat ringan dan bisa berterbangan di udara. Sehingga aerosol ini bisa menjangkau orang bertubuh tinggi.
"Hasil survei ini hanya mengenai hubungan antara tinggi badan dan diagnosis virus corona yang menunjukkan bahwa ada kemungkinan penularan melalui aerosol," jelas Profesor Evan Kontopantelis dikutip dari Mirror UK.
Baca Juga: 75 Persen Pasien Covid-19 Alami Kerusakan Organ Mirip Serangan Jantung
Profesor Evan Kontopantelis mengatakan penelitian lain sudah pernah mengungkapkan hal sama, tetapi metode konfirmasi penelitiannya adalah novel.
Meskipun jarak sosial masih penting, tapi penularan virus corona Covid-19 masih bisa terjadi. Sehingga pemakaian masker mungkin tidak cukup efektif dalam melindungi diri.
"Tapi, pemurnian udara di ruang tertutup harus dipertimbangkan lebih lanjut," jelasnya.
Survei ini juga mengungkapkan bahwa orang yang menggunakan dapur bersama atau transportasi umum memiliki risiko 3,5 kali lebih besar tertular virus corona Covid-19.
Profesor Paul Anand, seorang penulis penelitian ini, mengatakan banyak penelitian ilmiah telah fokus pada pola penyebaran dan mekanisme penularan virus corona Covid-19.
Tapi ketika aktivitas ekonomi kembali berjalan normal di tengah pandemi virus corona, penting untuk memahami peran faktor pribadi sebagai prediktor transmisi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara