Suara.com - Gejala virus corona Covid-19, umumnya meliputi batuk dan demam tinggi. Tapi, gatal, rasa terbakar dan nyeri ketika kulit ditekan adalaah gejala lain dari virus corona Covid-19.
Para ahli telah mengamati adanya peningkatan pasien virus corona Covid-19 yang dirawat dengan gejala mirip dengan penyakit arteri. Awalnya, gejala mirip penyakit arteri itu tidak dianggap sebagai gejala virus corona.
Penyakit arteri adalah masalah sirkulasi umum di mana arteri yang menyempit mengurangi aliran darah ke anggota tubuh.
Banyak pasien virus corona Covid-19 telah mengalami Covid-toes dan satu perawat vaskular telah mengklaim bahwa gejala yang menyertai kondisi ini perlu ditangani dengan lebih serius.
Dr Leanne Atkin bekerja sebagai konsultan di Rumah Sakit Pinderfields di Wakefield, mengatakan pasien dengan gejala virus corona Covid-19 ringan bisa menunjukkan gejala seperti terbakar.
Dr Atkin adalah anggota Institut Integritas Kulit dan Pencegahan Infeksi di Universitas Hull yang juga mengatakan adanya peningkatan mengkhawatirkan pada pasien virus corona dengan gejala gatal.
Covid-toes adalah kondisi dermatologis Covid-19 yang pertama kali diidentifikasi pada bulan April 2020 oleh petugas kesehatan Spanyol.
Saat itu mereka mengalami kondisi yang terlihat seperti permasalahan kulit pada anak-anak. NHS England pun berusaha menjelaskan bahwa gejala utama virus corona Covid-19 termasuk batuk persisten, demam tinggi, hilangnya rasa dan bau.
Sementara ini, para ahli masih terus berusaha memahami virus corona Covid-19. Beberapa ilmuwan telah mengatakan bahwa gejala lain mungkin juga menunjukkan infeksi virus corona Covid-19.
Baca Juga: 5 Langkah Menghindari Penyebaran Virus Corona Usai Belanja
Masalah pencernaan dan perubahan kebiasaan buang air besar sempat dikategorikan sebagai gejala lain virus corona. Beberapa pasien virus corona juga ada yang mengeluhkan sakit dan nyeri serta kedinginan.
Hal itu bisa terjadi karena sistem kekebalan tubuh setiap orang berbeda. Adapun gejala lain yang dilaporkan meliputi sensasi mendesis atau kesemutan, pusing, mata merah muda dan konjungtivitis.
Penelitian dari Imperial College London juga sebelumnya mencatat sakit kepala sebagai gejala lain virus corona Covid-19. Pasien dengan Covid-toes juga bisa mengalami rasa terbakar, gatal dan nyeri di area yang terdampak.
"Kesadaran yang tinggi antara praktisi dan dokter terhadap kaki pasien sangat penting, termasuk perubahan warna yang bisa menjadi tanda infeksi meski tanpa gejala lain," jelas Dr Atkin dikutip dari The Sun.
Selain dokter, seseorang juga perlu menyadari adanya gejala lain dari virus corona Covid-19 sehingga segera mengonsultasikannya dengan ahli.
Bahkan gejala-gejala seperti itu bisa terjadi pada pasien virus corona Covid-19 ringan dalam melakukan pemulihan total. Mereka mungkin mengalami nyeri dan perubahan warna kaki.
Berita Terkait
-
VELYS Robotic-Assisted: Rahasia Pemulihan Pasca Operasi Lutut Hanya dalam Hitungan Jam?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Stop Duduk Terlalu Lama! Otak Bisa Melemah Hingga Kesehatan Terancam
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Sinyorita Esperanza Kembali Berjalan Normal Setelah Patah Tulang: Tapi...
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat