Suara.com - Polemik obat herbal milik Hadi Pranoto nampaknya tidak berkesudahan. Terakhir ia mengklaim jika obatnya dipesan Ratu Elizabeth II, bahkan obat ini disebut sudah menyembuhkan keluarga kerajaan Inggris dari Covid-19.
Sebagai peneliti obat tradisional Covid-19 sekaligus Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr. Inggrid Tania, MSi meragukan apa yang disampaikan Hadi.
"Itu dia (Hadi) ngirim obat ke Ratu Elizabeth harus diverifikasi ya kebenarannya apa benar. Saya sih agak meragukan, entahlah kalau misalnya lewat jalur tidak resmi nitip ke temennya yang kenal dengan Ratu Elizabeth, saya nggak tahu," ujar dr. Inggrid saat berdiskusi daring di WhatsApp Group, Rabu (5/8/2020) malam.
Dokter yang sedang melakukan uji klinis obat herbal Covid-19 pertama di Indonesia ini menyebut, dibanding mendapatkan izin edar BPOM. Obat herbal yang akan diekspor ke luar negeri harus melalui proses yang ketat.
"Memang awalnya obat Hadi Pranoto dapat izin edar BPOM, kalau untuk diekspor ke negara lain, misalnya Inggris, harus memenuhi standar dari negara Inggris dan disana juga standarnya lebih tinggi," papar dr. Inggrid.
Lebih jauh produsen obat herbal yang akan mengirimkan obatnya ke luar negeri juga harus terstandarisasi. Salah satunya perusahaan pembuat obat telah mendapat sertifikat good manufacturing practice (GMP). Ditambah komposisi dan bahan baku obat itu harus bisa dipertanggungjawabkan.
"Tapi kalau untuk diekspor itu ada lebih banyak lagi kriterianya, di antaranya itu standarisasi tiap-tiap komponen bahan baku dan itu tidak mudah," jelasnya.
Meski begitu, dokter yang sedang menempuh program S-3 Filsafat Jamu/Ilmu Kesehatan Tradisional di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara ini menyebutkan Indonesia sudah memiliki mengekspor beberapa obat herbal yang sudah terstandarisasi.
Pastinya perusahaan produsen sudah berpredikat GMP, salah satunya adalah jamu masuk angin yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh tubuh sudah diekspor ke berbagai negara.
Baca Juga: Soal Klaim Obat Corona Hadi Pranoto, DPR Minta Polisi Beri Hukuman ke Anji
"Kemudian banyak juga ekstrak herbal yang diekspor ke Eropa itu banyak, intinya dari perusahaan besar yang sudah GMP. Terutama yang fitofarmaka itu sudah banyak diekspor ke negara ASEAN," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit