Suara.com - Selama ini, gorengan kerap dianggap sebagai makanan yang tidak bergizi lantaran kandungan lemak dan kalorinya yang tinggi. Padahal, gorengan ternyata bisa jadi makanan bergizi, bahkan menyehatkan, lho.
Iya, tapi ada syaratnya supaya gorengan bisa jadi makanan bergizi. Dikatakan dr. Erwin Christianto, Sp.GK, M.Gizi, yang pasti kita tidak boleh berlebihan ketika mengonsumsinya.
"Kalau makannya mungkin satu atau dua, nggak ada masalah. Yang jadi masalah kalau satu tas plastik tadi itu habis sekali makan," ujar dr. Erwin dalam LIVE IG Eka Hospital, Kamis (6/8/2020).
Selain memperhatikan seberapa banyak gorengan yang dikonsumsi, dokter yang berpraktik di Eka Hospital Pekan Baru itu juga mengingatkan rentang atau jarak mengonsumsi gorengan yang tidak boleh sekaligus.
"Makan itu ada waktunya dan ada porsi atau jumlahnya," jelasnya.
Sebaiknya, kata dr. Erwin, makan gorengan harus diberi jarak beberapa jam setelah makan besar. Misalnya 3 jam sesudah makan. Dengan begitu, tidak akan terjadi penumpukan kalori.
"Jadi jangan jam 1 makan siang, terus jam setengah 2 lirik ada bakwan, lalu makan bakwan. Lalu jam 2 lirik ada risol, risol dimakan. Itu yang nggak boleh," paparnya.
Penumpukan makanan ini, kata dr. Erwin, yang akan jadi masalah. Makanan yang ada di pencernaan belum tercerna sempurna, dan harus menunggu liver bekerja, kemudian malah ditambah makanan lain lagi. Makanan yang tidak tercerna dengan baik inilah yang menghasilkan kolestrol.
"Misalnya nasi atau lontong atau gado-gado tadi kan dia butuh diproses dulu di hati atau liver. Kalau belum selesai diproses kita sudah nambah (makanan), ya dia akan antre," imbuhnya.
Baca Juga: Viral di Medsos, Ini Sisi Lain Penjual Gorengan Cantik Asal Jogja
"Kalau makannnya numpuk, nanti disimpan dalam bentuk kolesterol," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental