Suara.com - Diet memainkan peran besar dalam kesehatan otak. Apa yang kita makan, sebagian besar akan menentukan kesehatan mental kita.
"Apa yang kita makan menjadi zat pembangun protein, enzim, jaringan otak, dan neurotransmitter yang mentransfer informasi dan sinyal antara berbagai bagian dari otak dan tubuh," demikian dikatakan Roxanne Sukol, MD, dari Cleveland Clinic's Wellness Institute, seperti dilansir dari Medical Daily.
Pertama, penting untuk memahami mekanisme sumbu usus-otak. Sistem saraf pusat dan sistem saraf enterik saling berhubungan melalui banyak jalur saraf menuju usus. Itu memengaruhi pusat kognitif dan emosional otak, terutama melalui apa yang kita makan.
Karena usus dilapisi dengan jutaan sel saraf yang membantu pencernaan, tidak mengherankan bahwa emosi manusia dipengaruhi oleh kesehatan usus.
Usus adalah tempat 95 persen dari neurotransmitter serotonin diproduksi, yang menentukan suasana hati, mengatur tidur, dan rasa lapar. Untuk menjaga usus tetap sehat, hindari makanan yang menyebabkan diare, terlalu asam, sembelit, dan kembung.
Bakteri yang baik melindungi lapisan saluran pencernaan, mencegah peradangan, dan meningkatkan penyerapan makanan. Jadi, makanlah makanan probiotik seperti kefir, yogurt dan kombucha. Tambahkan juga makanan kaya serat juga meningkatkan 'bakteri baik'.
Terlepas dari probiotik, asam lemak omega-3 baik untuk otak, karena penelitian menunjukkan bahwa mereka memberikan efek anti-inflamasi. Sebuah uji coba terkontrol secara acak yang dipimpin oleh Mary A. Fristad, PhD dari Ohio State University Wexner Medical Center, yang meneliti dampak asam lemak omega-3. Selama 12 minggu, 72 peserta yang mengalami depresi dan berusia antara 7 dan 14 tahun, dibagi menjadi empat kelompok.
Satu kelompok hanya diberi asam lemak omega-3, sementara yang lain diberi asam lemak omega-3 bersamaan dengan terapi. Kelompok lain mengambil psikoterapi dan plasebo, sedangkan kelompok terakhir hanya menerima plasebo.
"Apa yang kami tunjukkan adalah bahwa anak-anak dengan kesehatan mental yang tampaknya bawaan, versus situasional, sama-sama memerlukan perawatan aktif. Psikoterapi bekerja; omega-3 bekerja; kombinasi mereka bekerja paling baik," kata Fristaad.
Baca Juga: Polusi Udara Ternyata Pengaruhi Kebahagiaan dan Kesehatan Mental
Lalu, makanan apa yang sebaiknya kita konsumsi?
Semakin banyak makanan sehat yang kita makan, semakin banyak komunikasi neuron terjadi di otak kita. Bidang studi ini disebut psikiatri gizi. Diet Barat terdiri dari banyak gula dan makanan olahan, yang tidak sehat dan buruk bagi kesehatan otak.
Sebagai perbandingan, diet Mediterania menurunkan risiko depresi 25 hingga 35 persen, yaitu makanan yang termasuk sayuran, buah-buahan, makanan laut, dan daging tanpa lemak.
Vitamin B membantu produksi neurotransmitter dan bahan kimia utama. Tiamin, riboflavin, folat, vitamin B6, dan vitamin B12 adalah vitamin B yang dibutuhkan. Anda bisa mendapatkan vitamin melalui daging, unggas, telur, kacang-kacangan dan biji-bijian.
Vitamin D ditemukan dalam ikan berlemak, susu, suplemen dan makanan yang diperkaya membantu dengan produksi dopamin dan noradrenalin. Makanlah makanan yang kaya zat besi, magnesium, dan seng, karena kekurangan ini terkait dengan depresi dan kecemasan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental