Suara.com - Pasien Covid-19 asimptomatik atau tanpa gejala bisa memiliki jumlah virus sama dengan mereka yang begejala. Hal ini dilaporkan dalam sebuah studi dari para peneliti Korea Selatan yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine.
Melansir dari CNN, para peneliti memeriksa 303 pasien Covid-19 yang diisolasi pada bulan maret di pusat perawatan masyarakat Korea Selatan. Kebanyakan peserta penelitian berusia dewasa muda dengan rata-rata umur 25 tahun.
Sekitar 193 pasien dalam penelitian ini memiliki gejala, sementara 110 pasien lainnya tidak memiliki gejala. Di antara pasien tidak bergejala hanya 19,1 persen yang kemudian memiliki gejala selama masa isolasi sedangkan 80,9 persen lainnya tetap tidak memiliki gejala selama rata-rata 24 hari masa perawatan.
Pada studi ini, para peneliti melakukan pengujian melalui swab hidung dan tenggorokan untuk mengamati viral load virus corona atau beban virus pada pasien. Hasilnya menunjukkan bahwa viral load virus pada pasien tanpa gejala sama dengan pasien bergejala.
Selain itu, penurunan jumlah virus pada pasien tanpa gejala juga lebih lambat daripada orang yang bergejala.
“Meskipun viral load virus tinggi pada pasien tanpa gejala memungkinkan tingkat risiko penularan, penelitian kami tidak dirancang untuk melihat kecepatan penularan,” catata para peneliti.
Menurut penelitian sebelumnya yang diterbitkan pada Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan bahwa penularan melalui orang tanpa gejala atau pra-gejala mungkin menjadi pendorong utama penyebaran Covid-19.
"Ada orang tanpa gejala yang menyebarkan virus. Sulit untuk mengidentifikasi, isolasi, dan pelacakan kontak," kata direktur Institut Alergi Nasional dan Penyakit Menular Amerika Serikat, Anthony Fauci.
"Itu membuat virus jauh lebih sulit untuk ditekan," tambahnya.
Baca Juga: Kabar Baik, Antibodi Covid-19 Buatan Singapura Segera Jalani Uji Coba
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan karena minimnya jumlah peserta penelitian. Selain itu, studi ini juga tidak menunjukkan seberapa menularnya seseorang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!