"Karena Covid-19 melibatkan pelepasan besar-besaran sinyal inflamasi, dampak penyakit ini pada memori sangat menarik bagi saya. Itu karena ada efek jangka pendek pada kognisi (delirium), dan potensi perubahan jangka panjang dalam memori, perhatian, dan kognisi," kata Natalie.
Selain itu, ada juga peningkatan risiko penurunan kognitif dan demensia, termasuk penyakit Alzheimer, selama penuaan.
Baik otak dan sistem kekebalan secara khusus berevolusi untuk berubah sebagai konsekuensi dari pengalaman, untuk menetralkan bahaya dan memaksimalkan kelangsungan hidup.
"Di otak, perubahan koneksi antar neuron memungkinkan kita menyimpan ingatan dan dengan cepat mengubah perilaku untuk menghindari ancaman, atau mencari makanan atau peluang sosial," jelas Natalie.
Sistem kekebalan telah berevolusi untuk menyempurnakan respons inflamasi dan produksi antibodi terhadap patogen yang ditemui sebelumnya.
Namun perubahan jangka panjang di otak setelah sakit juga terkait erat dengan peningkatan risiko penurunan kognitif terkait usia dan penyakit Alzheimer. Tindakan merusak dan merusak sel neuroimun dan sinyal inflamasi dapat merusak ingatan secara permanen.
Hal ini dapat terjadi melalui kerusakan permanen pada koneksi neuron atau neuron itu sendiri dan juga melalui perubahan yang lebih halus dalam cara fungsi neuron.
Hubungan potensial antara COVID-19 dan efek persisten pada memori didasarkan pada pengamatan penyakit lain. Misalnya, banyak pasien yang pulih dari serangan jantung atau operasi bypass melaporkan defisit kognitif yang berlangsung lama yang menjadi berlebihan selama penuaan.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Beberkan 3 Pemicu Kasus Corona di Jabar Meningkat
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat