Suara.com - Anak-anak pada dasarnya memang tidak bisa diam, karena gemar mengeksplor dan mencoba hal-hal baru yang menurutnya menarik, tetapi kalau sangat hiperaktif hingga sulit diajak fokus, bisa jadi itu gejala utama gangguan ADHD atau gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.
Masalahnya, beberapa orangtua mungkin akan kesulitan membedakan anak yang aktif biasa dengan anak hiperaktif.
"Agak sulit membedakan anak aktif dan hiperaktif. Untuk kita yakin membedakannya, pergi ke psikolog cari tahu anak masuk kategori apa," kata psikolog keluarga Nessi Purnomo M.Si dalam siaran langsung dengan Ayah & Bunda, Senin (10/8/2020).
Nessi menjelaskan, jika anak terbukti secara klinis mengalami hiperaktif, maka akan mendapatkan treatment secara khusus. Oleh karena itu, ia menyarankan untuk melakukan konsultasi dengan psikolog.
Menurutnya, metode penanganan anak hiperaktif akan berbeda-beda tergantung dari kondisi sensorik aktifnya.
"Baiknya kalau gitu ke psikolog aja. Sekarang juga ada di puskesmas. Jadi bisa konsultasi untuk bertanya anak kita masuk ke kategori yang apa, lalu apa yang harus dilakukan," ujarnya.
Sebelumnya, dr. Herbowo A. Soetomenggolo, Sp.A(K) menjelaskan bahwa salah satu gejala anak hiperaktif dengan ADHD, umumnya keaktifannya persisten atau terjadi terus menerus lebih dari 6 bulan.
"Hiperaktif adalah suatu gejala yang persisten, itu adalah satu gejala yang berlangsung lebih dari 6 bulan. Jadi, nggak berlangsung cuma sebulan," kata Herbowo.
Selain itu, hiperaktif anak juga akan terjadi di dua tempat atau lebih. Misalnya, kata dr. Herbowo, di sekolah selalu tidak bisa diam, di rumah juga berperilaku sama, begitu pula di tempat lain.
Baca Juga: Ibu Ini Punya Trik Jenius Membuat Tenang Anak dengan Gangguan Sensorik
"Kalau anak tidak bisa diam hanya di satu tempat saja, bisa jadi itu bukan karena hiperaktif, melainkan anak tersebut hanya aktif saja," ujarnya.
Nah, Bu, jangan bingung lagi ya menghadapi anak hiperaktif. Segera bawa ke psikolog untuk penanganan terbaik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan