Suara.com - Obesitas telah diketahui bisa meningkatkan risiko seseorang menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2. Padahal penderita diabetes jauh lebih mungkin terinfeksi virus corona Covid-19 dan meninggal dunia.
Karena itu, semua orang disarankan menjalani gaya hidup sehat untuk menghindari risiko diabetes tipe 2 di tengah pandemi virus corona Covid-19 sekarang ini.
Tapi, ada banyak faktor yang memengaruhi risiko diabetes. Para peneliti di Rumah Sakit Universitas Kopenhagen di Denmark menemukan adanya hubungan antara keguguran dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi.
"Kami tidak bisa mengesampingkan bahwa tekanan psikologis yang terkait dengan keguguran bisa memicu perubahan gaya hidup yang meningkatkan Indeks Massa Tubuh dan diabetes tipe 2," kata Dr Pie Egerup, pemimpin studi tersebut dikutip dari Mirror UK.
Dr Pia Egerup mengatakan analisisnya dengan menyesuaikan obesitas, menemukan masih ada hubungan antara keguguran dan diabetes tipe 2.
Bahkan orang yang lebih sering keguguran lebih berisiko tinggi menderita diabetes tipe 2. Hal ini menunjukkan bahwa risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi pada wanita keguguran tidak bisa dijelaskan hanya dengan obesitas saja.
Kini, wanita yang mengalami keguguran berulang kali berisiko lebih besar terkena diabetes. Risiko itu juga akan semakin meningkat dengan setiap keguguran yang berturut-turut.
Para peneliti menemukan bahwa wanita yang mengalami satu kali keguguran memiliki kemungkinan 18 persen lebih tinggi mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah keguguran.
Wanita dengan riwayat dua kali keguguran juga berisiko 38 persen lebih tinggi menderita diabetes tipe 2. Sedangkan, riwayat keguguran 3 kali meningkatkan risiko sebesar 71 persen.
Baca Juga: Uji Vaksin Covid-19 Sinovac Dimulai, Begini Suasana di Puskesmas Garuda
Para peneliti menyarankan wanita yang telah mengalami 3 kali atau lebih keguguran disarankan lebih sering memantau kadar gula darah selama kehamilan. Sehingga mereka bisa memberikan saran untuk menurunkan risiko dan mencegah diabetes.
Studi ini melibatkan lebih dari 24.700 wanita Denmark yang lahir antara tahun 1957 dan 1997 didiagnosis diabetes tipe 2 antara 1977 dan 2017. Studi ini juga memasukkan 247.740 wanita tanpa diabetes sebagai kontrol.
Setiap penderita dicocokkan dengan 10 wanita yang kontrol pada usia dan pendidikan sama tanpa diabetes. Sehingga para ilmuwan bisa menghitung kemungkinan risiko diabetes tipe 2 sesuai dengan banyaknya mereka mengalami keguguran.
"Mungkin latar belakang genetik yang sama bisa memengaruhi peningkatan risiko untuk keduanya. Selain itu, keguguran bisa memicu aliran imunologis yang bisa menyebabkan diabetes tipe 2," ujar Dr Egerup.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?