Suara.com - Laporan mingguan morbidilitas dan kematian dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan bahwa selama pandemi masalah kesehatan mental di AS melonjak. Bahkan pikiran bunuh diri di antara anak muda berusia 18 hingga 24 tahun cukup mengkhawatirkan.
Melansir dari CNN, sekitar satu dari empat anak muda yang disurvei memiliki keinginan bunuh diri yang serius. Survei ini dilakukan pada 5.412 orang dewasa di Amerika Serikat (AS) antara 24 hingga 30 Juni.
Pada populasi umum AS, CDC melaporkan bahwa 11 persen orang dewasa yang disurvei secara serius mempertimbangkan bunuh diri dalam 30 hari terakhir sebelum mereka menyelesaikan survei.
Keinginan bunuh diri di antara orang kulit hitam angkanya mencapai 15 persen, sementara orang Hispanik melaporkan keinginan bunuh diri mencapai 19 persen.
CDC juga melaporkan bahwa jumlah orang Amerika yang melaporkan gejala kecemasan meningkat tiga kali lipat daripada tahun lalu. "Orang tidak bisa memutuskan hubungan dari kejadian sekarang ini," kata Vaile Wright, direktur senior inovasi perawatan kesehatan untuk American Psychological Association.
"Tidak ada yang kebal terhadap stres akibat pandemi," kata Wright.
Beban emosional selama pandemi disebut jauh lebih berat, ditambah dengan tekanan ekonomi, ketidakadilan rasial, hingga masalah politik. Menurut CDC, banyak orang dirawat karena masalah mental yang secara khusus banyak terjadi pada anak muda.
"Kami secara konsisten mendengar bahwa anak muda sedang berjuang dan mengalami masa-masa sulit," katanya.
Wright menyatakan bahwa beberapa hal yang bisa meningkatkan kesehatan mental adalah makan sehat, tetap aktif, tidur cukup, dan tetap berhubungan sosial. Tetapi ketika seseorang dengan masalah mental tak lagi mampu menjaga keseimbangan tersebut, maka teman dan keluarga harus mengambil peran.
Baca Juga: Gelombang Panas Bisa Picu Masalah Kesehatan Mental
Di masa pandemi, Wright menyarankan untuk selalu terhubung dengan teman atau keluarga meski pun secara virtual.
Misalnya saat seseorang yang biasa aktif di media sosial namun tiba-tiba menghilang, maka saatnya untuk menanyakan kabar.
"Anda bisa mengatakan hal-hal seperti, 'aku mengkhawatirkanmu,' dan bertanya apakah mereka makan, tidur, dan menjaga diri mereka denngan baik," kata Wright.
Jika sudah mengkhawatirkan, Anda juga bisa mendorong teman atau kerabat untuk segera mendatangi medis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan