Suara.com - Gangguan stres pascatrauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD) merupakan suatu kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan kecemasan dan tantangan emosional lainnya.
Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM 5) saat ini mendefinisikan PTSD sebagai gangguan terkait trauma dan stresor.
Ini adalah kondisi yang terjadi pasca satu atau lebih peristiwa atau pengalaman traumatis dalam hidup seseorang.
Penderita PTSD terus bergumul dengan tantangan emosional lama setelah peristiwa tersebut terjadi. Tingkat keparahan rasa trauma atau kesusahan mereka pun tidak berkurang seiring waktu.
Ada beberapa mitos menyangkut PTSD yang hingga kini masih dipercayai banyak orang.
Dilansir The Health Site, berikut beberapa di antaranya dan fakta terkait mitos tersebut:
1. Mitos: Tidak ada pengobatan untuk kondisi kesehatan mental ini
Fakta: Seperti banyak kondisi psikolog lain, PTSD memang tidak dapat disembuhkan. Namun, ada berbagai pilihan pengobatan yang membantu penderita mengelola gejalanya agar hidup lebih baik.
2. Mitos: Siapa pun yang mengalami trauma mengembangkan gangguan ini
Baca Juga: Baik untuk Kesehatan Mental, Berikut 3 Manfaat Berpelukan
Fakta: Kebanyakan orang pulih dari stres akibat pengalaman traumatis seiring berjalannya waktu, bahkan jika itu akut.
Hanya sedikit yang mengalami efek stres yang berkepanjangan bahkan lama setelah terjadinya peristiwa traumatis dan bergulat dengannya.
3. Mitos: Hanya orang lemah yang mengalami kondisi klinis ini
Fakta: PTSD tidak mencerminkan ketabahan atau kekuatan struktur emosi seseorang. Ada berbagai macam variabel atau faktor yang meningkatkan atau menurunkan kerentanan seseorang terhadap gangguan ini.
4. Mitos: PTSD membuat orang menjadi gila
Fakta: Orang yang bergumul dengan kondisi ini mengalami berbagai macam emosi termasuk ketakutan akan bahaya yang mengintai, kesulitan dalam konsentrasi, hingga ledakan amarah bahkan pada kejadian tidak penting.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan