Suara.com - Sering Nyeri Punggung Tanpa Sebab? Mungkin Anda Kena Penyakit Autoimun
Sering mengalami nyeri punggung yang tak hilang-hilang meski sudah diobati berbagai macam? Bisa jadi Anda mengalami penyakit autoimun.
Ya, salah satu penyebab nyeri punggung adalah penyakit Ankylosing Spondylitis (AS). Penyakit apa itu?
Ankylosing Spondylitis merupakan gangguan imun/penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel dan jaringan yang sehat, sehingga menyebabkan peradangan (artritis) pada sendi tulang belakang.
Penyakit ini dapat membuat ruas tulang belakang menyatu, sehingga penderita sulit bergerak, menjadi bungkuk, dan mengalami kesulitan bernapas
Berdasarkan sebuah penelitian, terdapat lebih dari 70 persen populasi dunia yang pernah mengeluhkan nyeri pinggang pada bagian bawah, namun tidak banyak yang menyadari bahwa ini mungkin saja merupakan gejala awal dari penyakit AS.
Penyakit AS memiliki prevalensi 0,2 persen di Asia Tenggara. Tidak hanya menyebabkan gangguan kronis peradangan pada persendian, penyakit AS juga menimbulkan peradangan entesis, peradangan pada mata (uveitis), psoriasis, serta peradangan pada usus.
Hal itu disampaikan oleh dr. Laniyati Hamijoyo, SpPD-KR dalam webinar mengenal “Nyeri Pinggang? Apakah Autoimun?” yang diselenggaran oleh Novartis Indonesia bekerja sama dengan PHASE Academia Klinik Perisai Husada Bandung, pada Sabtu (15/8/2020).
Dalam paparannya, dr. Laniyati mengungkapkan nyeri pinggang umumnya merupakan gejala awal penyakit AS, namun nyeri ini tidak disebabkan oleh pekerjaan, aktivitas, atau cedera tertentu.
"Seseorang dengan Gen HLA-B27 memang rentan terhadap penyakit AS, namun tidak semua orang dengan gen tersebut mengidap penyakit ini. Salah satu cara untuk mengetahui bahwa kita memiliki gen tersebut atau tidak adalah dengan memeriksakan gen HLA-B27 ini melalui pemeriksaan darah di laboratorium," paparnya.
Kebanyakan pasien AS tidak menyadari bahwa mereka memiliki penyakit tersebut. Biasanya mereka baru mengetahui dan
memeriksakan diri setelah terjadi perburukan, seperti rasa sakit yang terus menerus hingga gangguan fungsi gerak tubuh, di mana hal ini biasanya terjadi beberapa tahun setelah pasien merasakan gejala awal.
"Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat berperan penting dalam memperbaiki gejala (terutama rasa nyeri), fungsi gerak dan kualitas hidup pasien," lanjutnya menambahkan.
Selain terjadi pada pinggang, pasien dengan AS biasanya juga mengalami gejala seperti peradangan (rasa sakit, dan kekakuan) di bagian bahu, pinggul, atau tumit dan kadang disertai pula dengan kondisi mudah lelah dan kehilangan energi untuk beraktivitas.
Karena sifatnya yang progresif, pasien dengan AS sering kali merasakan sakit yang berpindah ke bagian tubuh lain, seperti pada lutut, pergelangan kaki dan siku. Pada pasien dengan AS berat terjadi penyatuan ruas-ruas tulang belakang (menyerupai batang bambu).
Pria memiliki peluang lebih tinggi untuk menderita AS dibandingkan wanita, umumnya gejalanya mulai timbul pada usia 15–45 tahun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?