Suara.com - Jerman menjadi salah satu negara yang juga tengah meneliti vaksin Covid-19. Bahkan, mereka mempercepat penelitian agar vaksin bisa tersedia awal tahun 2021.
Dilansir ANTARA, Lembaga pengawas vaksin Jerman, Paul Ehrlich Institut, mengatakan sebagian kelompok masyarakat di negara itu dapat menerima vaksin Covid-19 pada awal 2021.
Sedikitnya, lebih dari enam perusahaan farmasi di berbagai negara tengah melakukan uji klinis untuk calon vaksin Covid-19, yang masing-masing membutuhkan 10.000 relawan.
Uji klinis atau uji coba ke manusia yang akan berlangsung sampai akhir 2020 bertujuan mengetahui tingkat keamanan dan keampuhan calon vaksin Covid-19.
Sejak pertama kali mewabah di Kota Wuhan China akhir tahun lalu, Covid-19 saat ini telah menewaskan hampir 800.000 jiwa di lebih dari 200 negara dan menyebabkan perekonomian global lumpuh.
Kepala Paul Ehrlich Institut, Klaus Cichutek, saat diwawancarai koran dari grup Funke, mengatakan data dari hasil uji klinis Tahap I dan Tahap II menunjukkan calon vaksin yang dikembangkan berhasil menciptakan respon imun terhadap virus corona jenis baru (SARS-CoV-2), penyebab Covid-19.
"Jika data dari uji klinis Tahap III menunjukkan calon vaksin ini efektif dan aman, vaksin pertama kemungkinan dapat disetujui pada awal tahun (2021, red), tetapi dengan beberapa syarat tertentu," kata Cichutek.
"Sesuai dengan jaminan dari pembuat vaksin, dosis vaksin pertama untuk rakyat Jerman akan tersedia pada saat itu, sejalan dengan prioritas yang ditetapkan oleh Komite untuk Vaksin," tambah dia.
Komite untuk Vaksin merupakan badan yang memberi rekomendasi penggunaan vaksin berizin di Jerman.
Baca Juga: Standar Protokol Kesehatan Sekolah, KPAI: Setiap Kelas Harus Ada Westafel
Tingkat penularan di Jerman telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir. Data dari Robert Koch Institute (RKI) untuk Penyakit Menular pada Rabu (18/8) menunjukkan jumlah pasien positif bertambah 1.510 jiwa sehingga total pasien menjadi 226.914.
RKI mengatakan 39 persen kasus positif di Jerman berasal dari luar negeri. Kosovo, Turki, dan Kroasia sering dinilai sebagai asal kasus Covid-19 di Jerman dalam beberapa minggu terakhir.
Beberapa perusahaan farmasi, termasuk Moderna, AstraZeneca, dan Pfizer Inc masing-masing mengatakan mereka menargetkan dapat memproduksi lebih dari satu miliar dosis vaksin tahun depan.
Perusahaan bioteknologi Jerman, CureVac, belum mengeluarkan kemungkinan adanya percepatan perizinan untuk calon vaksinnya.
Pihak perusahaan menargetkan calon vaksin Covid-19 buatannya dapat tersedia di pasar pada pertengahan 2021.
Rusia mengatakan calon vaksin buatannya akan tersedia pada akhir Agustus 2020.
Berita Terkait
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Winger Lincah di Liga Swiss Ini BerdarahPekalongan-Jerman, Nama Bapaknya Mursyid
-
Julian Nagelsmann Desak Ter Stegen Tinggalkan Barcelona
-
Pelatih Timnas Jerman Kambing Hitamkan Liverpool yang Bikin Florian Wirtz Melempem
-
Florian Wirtz dan Liverpool Anjlok, Julian Nagelsmann Serang Arne Slot
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda