Suara.com - Setiap anak memiliki cara berbeda dalam belajar. Secara umum, metode belajar kerap dibagi jadi tiga yaitu audio (suara), visual (gambar), dan kinestetik (gerak).
Psikolog anak Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi menjelaskan bahwa setial orang bisa saja memiliki kemampuan menyerap informasi dengan tiga metode itu.
Tetapi pasti ada salah satu gaya belajar yang lebih dominan. Oleh sebab itu, Rose menyarankan agar orangtua mengenal gaya belajar anak yang dominan agar pelajaran lebih optimal terserap.
Menurutnya, gaya belajar anak sudah bisa terlihat bahkan sejak usia balita. Cara mengetahuinya dengan melihat kebiasaan yang sering dilakukannya.
"Sejak usia balita. Masih kecil saja bisa kita lihat. Kalau lihat diusia batita, oh anak ini kok suka menyanyi kemudian kalau kita ceritakan sesuatu dia hafal itu sudah pasti auditif. Kalau anak visual mudah melihat sesuatu yang warna-warni kemudian hafal. Lalu anak kinestetik pasti akan dengan gerakan. Jadi dia menghafal sesuatu dengan gerakan," papar Tise dalam siaran langsung Instagram bersama Parenting Indonesia, Rabu (19/8/2020).
Rose menyampaikan, mengajarkan sesuatu pada anak bisa disesuaikan dengan gaya belajar yang ia miliki.
Misalnya, saat mengajarkan berhitung. Rose mencontohkan, pada anak kelas 1 atau 2 SD, belajar berhitung bisa dengan berbagai cara.
"Kita bisa pakai gambar dengan helai daun. Misalnya, 'adek ini ada tiga daun kalau daunnya ditambah lima lembar lagi jadinya berapa?', jadi hitungan dilakukan dengan bentuk visual. Kalau auditif diajarkan dalam bentuk nyanyian," paparnya.
Berbeda lagi dengan kinestetik. Anak dengan mode belajar ini butuh gerak aktif bisa agar lebih cepat menyerap informasi yang disampaikan.
Baca Juga: Selama Pandemi Covid-19, Ortu Diminta Cari Tahu Gaya Belajar Anak
"Pakai cara gerakan loncat. Misalnya, 'coba adek loncat tiga kali lalu loncat lagi lima langkah. Jadi beraoa totalnya?'. Nah dengan cara macam-macam model gaya belajar, kecerdasan apa pun bisa kita simulasi dengan gaya tersebut," ujar Rose.
Berita Terkait
-
Dibela Anak saat Dihujat Pacari Berondong, Olla Ramlan Terharu
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas selain Brio yang Cocok untuk Anak Kuliahan, Mulai 50 Jutaan
-
Leticia Charlotte Putri Sulung Sheila Marcia, Resmi Jadi Juara Gadis Sampul 2025
-
Second Child Syndrome: Mengapa Anak Kedua Kerap Dianggap Lebih Pemberontak?
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental