Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menambahkan hilangnya indera penciuman dan perasa ke dalam daftar gejala umum virus corona Covid-19 pada Mei 2020, setelah terjadi lonjakan pasien virus corona Covid-19 yang mengalami efek samping tersebut.
Namun, para ahli harus menyelidiki lebih dulu hilangnya indera penciuman itu berkaitan dengan virus corona Covid-19 atau penyakit pernapasan lainnya, seperti flu.
Sebab, flu juga bisa menyebabkan hilangnya indera penciuman. Namun, sekarang para ilmuwan telah menemukan perbedaan hilangnya indera penciuman akibat Covid-19 dan flu.
Sebuah tim peneliti mengklaim hilangnya bau dikenal sebagai anosmia secara medis. Kondisi ini telah dikaitkan dengan virus corona Covid-19.
Para ahli dari seluruh Eropa, termasuk Universitas East Anglia, membandingkan pengalaman kehilangan indera penciuman dan rasa pada orang yang menderita virus corona dan infeksi saluran pernapasan atas.
Dalam studi kecil yang melibatkan 30 orang, mereka juga menemukan bahwa orang dengan virus corona Covid-19 tidak bisa mendeteksi rasa pahit atau manis, berbeda dengan orang pilek atau flu biasa.
Para peneliti percaya temuan yang diterbitkan dalam jurnal Rhinology bisa membantu mengembangkan tes bau dan rasa menggunakan alat skrinning. Supaya medis lebih cepat mendeteksi virus corona Covid-19 pada manusia.
"Temuan ini sangat menarik karena artinya tes bau dan rasa bisa digunakan untuk membedakan antara pasien virus corona Covid-19 dan flu biasa," kata Profesor Carl Philpott, peneliti utama dari Fakultas Kedokteran Norwich University East Anglia dikutip dari The Sun.
Meskipun tes bau dan rasa itu tidak bisa menggantikan alat diagnostik formal, seperti swab. Namun, tes itu bisa memberikan alternatif ketika tes konvensional tidak tersedia.
Baca Juga: Bedakan Batuk Biasa dengan Virus Corona Covid-19, Begini Caranya
Selain itu, tes rasa dan bau juga bisa diperlukan ketika pemeriksaan cepat, teritama di tingkat perawatan primer, di bagian gawat darurat atau bandara.
Tim peneliti pun telah melakukan tes bau dan rasa pada 10 pasien virus corona, 10 pasien flu biasa, dan 10 orang dalam kondisi sehat.
Hasilnya, Prof Philpott dan tim menemukan bahwa kehilangan indera penciuman dan rasa jauh lebih dalam atau parah pada pasien virus corona Covid-19.
"Mereka kurang bisa mengidentifikasi bau dan tidak bisa mengidentifikasi rasa pahit atau manis. Faktanya, hilangnya rasa lebih tampak pada pasien virus corona daripada flu biasa," ujar Prof Philpott.
Menurut Prof Philpott, termuan peneliti itu menambah teori bahwa virus corona Covid-19 menginfeksi otak dan sistem saraf pusat. Hasil peneliti mencerminkan keterlibatakan tingkat sistem saraf pusat pada beberapa pasien virus corona setidaknya sampai batas tertentu.
"Sangat menarik bahwa Covid-19 tampaknya sangat memengaruhi reseptor rasa manis dan pahit. Karena ini diketahui memainkan peran penting dalam kekebalan bawaan," jelasnya.
Berita Terkait
-
Menkes Tegaskan HMPV Tak Akan Seperti Pandemi Covid-19: Lebih Mirip Flu Biasa
-
Wuhan Promosikan Pariwisatanya, Warganet di Twitter Malah Ngamuk Ingat Awal Mula Virus Corona
-
Aksi Protes Pembatasan COVID-19 di China dan Penangkapan Jurnalis, Ribuan Massa Turun ke Jalan
-
Kasus Positif Covid-19 di RI Bertambah 6.699 Orang Pada Jumat Ini
-
Pasien Covid-19 Varian Alpha, Delta dan Omicron Hembuskan Virus Lebih Banyak
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!