Suara.com - Korea Selatan melaporkan jumlah kasus harian tertinggi sejak Maret 2020, setelah Kementerian Kesehatan menyebut ada hampir 400 kasus baru virus Corona Covid-19.
Dilansir ANTARA, penambahan kasus baru ini membuktikan ancaman gelombang kedua virus Corona yang semakin nyata.
Pada Minggu (23/8/2020), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC) melaporkan sebanyak 397 kasus infeksi baru per Sabtu (22/8) tengah malam.
Jumlah itu meningkat dari hari sebelumnya, sebanyak 332 kasus, dan menandai sepekan lebih penambahan kasus baru dalam tiga digit.
Dengan kasus baru tersebut, hingga saat ini Korea Selatan mencatatkan total 17.399 kasus positif COVID-19 dengan 309 kematian, menurut data KCDC.
Mulai Minggu, pemerintah menerapkan aturan pembatasan sosial tingkat dua di sejumlah wilayah di luar Seoul, melarang pertemuan gereja secara langsung, serta menutup kelab malam, layanan bufet, dan warung internet.
Otoritas kesehatan mengungkapkan bahwa mereka mungkin akhirnya harus menerapkan aturan pembatasan sosial tingkat tiga yang paling ketat, yaitu sekolah dan kegiatan bisnis terpaksa harus ditutup, jika penambahan kasus tidak kunjung menurun.
Sebelumnya pada Jumat (21/8), otoritas kesehatan menyebut bahwa infeksi COVID-19 di Korea Selatan kembali dalam situasi tertinggi seiring dengan ratusan kasus yang mulai muncul dari Gereja Presbiterian Sarang Jeil.
Sejumlah anggota gereja tersebut menghadiri pula aksi protes anti pemerintah di Seoul pada 15 Agustus, yang kemudian berujung pada peningkatan kasus baru COVID-19 yang terjadi saat ini.
Baca Juga: Tambah 2.037, Pasien Corona RI 23 Agustus Melonjak Jadi 153.535 Orang
ihak berwenang Korea Selatan meminta pada ribuan jemaat gereja Protestan di Seoul untuk karantina, untuk memerangi virus Covid-19 yang terkait dengan kelompok agama.
Menyadur Channel News Asia, Senin (17/8/2020), pendekatan "lacak, uji, dan obati" Korea Selatan telah dijadikan sebagai model global dalam cara mengekang virus COvid-19.
Tetapi selama akhir pekan, ibu kota dan provinsi tetangga Gyeonggi melarang semua pertemuan keagamaan dan mendesak penduduk untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu setelah adanya ledakan kasus baru.
Korea Selatan melaporkan 197 kasus baru pada hari Senin, menjadikan totalnya 15.515, hari keempat berturut-turut meningkat tiga digit setelah beberapa minggu dengan pasien kebanyakan berusia 30-an dan 40-an.
Kluster terbesar saat ini berpusat di Gereja Sarang Jeil di Seoul, dipimpin oleh seorang pendeta konservatif kontroversial yang merupakan tokoh utama dalam protes terhadap Presiden Moon Jae-in.
Menurut pejabat berwenang, sebanyak 315 kasus terkait dengan gereja tersebut telah dikonfirmasi hingga saat ini.
Berita Terkait
-
Kaleidoskop 2025: 8 Pernikahan Artis Korea, Ada yang Digelar di Bali
-
Sinopsis dan Alasan Nonton The Great Flood, Film Kim Da Mi dan Park Hae Soo
-
Ulasan Novel Grass, Kesaksian Sunyi Perempuan Korban Perang
-
Bestie Banget! Lee Kwang Soo Jadi MC Pernikahan Shin Min Ah dan Kim Woo Bin
-
Deretan Film Korea Berlatar Bencana Banjir, Terbaru The Great Flood
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia