Suara.com - Sebuah studi preliminary mengenai gambaran kasus Covid-19 di Indonesia telah dilakukan oleh Departemen Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
Lewat studi yang akan dipublikasikan dalam jurnal internasional New Microbes and New Infections pada September 2020 ini, rata-rata usia pasien positif Covid-19 adalah 44,5 tahun dengan range usia 2 sampai 85 tahun dengan 59 persen pasien berjenis kelamin laki-laki.
Laboratorium Mikrobiologi Klinik FK Universitas Indonesia sebagai salah satu laboratorium rujukan spesimen Covid-19 sendiri telah menerima sebanyak 4167 spesimen dalam rentang waktu Maret-April 2020 dengan 582 spesimen positif.
Dari data tersebut, dapat disimpulkan angka positivity rate sebesar 12,6 persen dengan data sekitar 17 persen pasien diketahui memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Penyakit penyerta terbanyak adalah kardiovaskular dengan 58 persen dan diabetes sebanyak 37 persen.
"Rata-rata usia pasien positif Covid-19 yang ditemukan pada studi ini menyerupai data kasus dari Singapura yaitu 42,5 tahun, tetapi lebih muda dibandingkan data dari Wuhan yaitu 55,5 tahun," tulis data yang diterima Suara.com, Selasa (25/8/2020).
Meski secara usia rata-rata hasilnya berbeda, namun temuan jenis kelamin laki-laki dan penyakit kardiovaskular merupakan komorbid Covid-19 sejalan dengan laporan dari negara lain. Selain itu, 8 persen pasien positif Covid-19 berprofesi sebagai tenaga kesehatan.
"Temuan menarik lain dari studi ini adalah sekitar 22 persen pasien positif Covid-19 ternyata asimptomatik atau tanpa gejala dan 34 persen bergejala ringan. Sisanya yaitu 44 persen bergejala sedang hingga berat," tulis penelitian lebih lanjut.
Studi ini juga menunjukkan, meski gejala pernapasan identik dengan kasus Covid-19 (ditemukan pada 73% kasus), tidak menutup kemungkinan pasien Covid-19 datang dengan gejala tidak spesifik, seperti keluhan gastrointestinal, letargi dan sakit kepala.
Hal ini, kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, patut menjadi perhatian karena berkaitan dengan risiko transmisi.
Baca Juga: Mengenal Program COVAX, Fasilitas Evaluasi Vaksin Covid-19 Milik WHO
"Data preliminary study yang dibuat oleh Departemen Mikrobiologi Klinik FKUI ini sangat penting untuk diketahui oleh peneliti nasional dan internasional. Data ini merupakan gambaran kasus Covid-19 di Indonesia dari satu lab rujukan. Harapannya data ini dapat menjadi rujukan bagi mereka yang sedang menyusun case report, original article, atau review article terkait Covid-19," tutur Prof. Ari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI