Suara.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC US) telah mengubah pedoman tentang pengujian Covid-19 pada Senin (24/8/2020).
Dalam pedoman terbarunya mereka mengatakan bahwa orang tanpa gejala mungkin tidak perlu dites, bahkan jika mereka sudah melakukan kontak dekat dengan penderita Covid-19.
Padahal sebelumnya, CDC mengatakan bahwa tes virus corona jenis baru diperuntukkan bagi orang yang baru saja atau dicurigai terpapar, bahkan jika mereka tidak menunjukkan gejala.
Leana Wen, dokter darurat dan profesor kesehatan masyarakat di George Washington University, mengatakan bahwa perubahan pedoman itu tidak masuk akal.
"Justru inilah orang-orang yang harus dites," kata Wen, memberi contoh bahwa ada seseorang di tempat kerjanya yang ingin dites agar bisa melindungi keluarganya di rumah, Rabu (26/8/2020).
Inilah pedoman baru dari CDC, "Jika Anda telah melakukan kontak dekat (dalam jarak enam kaki atau 1,8 meter) dengan seseorang yang terinfeksi Covid-19 setidaknya dalam 15 menit tetapi tidak memiliki gejala, Anda tidak perlu tes kecuali Anda seseorang yang rentan atau penyedia layanan kesehatan atau pejabat kesehatan masyarakat".
Mereka yang tidak memiliki gejala Covid-19 dan belum pernah melakukan kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi juga tidak perlu dites.
"Tidak semua orang perlu diuji," tulis mereka.
Kemudian melanjutkan, "Jika Anda menjalani tes, Anda harus mengarantina sendiri atau mengisolasi di rumah sambil menunggu hasil tes dan mengikuti saran dari penyedia layanan kesehatan atau profesional kesehatan masyarakat".
Baca Juga: Anies Diminta Tak Tutupi Pejabat yang Kena Covid, Ketua DPRD: Ini Bukan Aib
Tidak hanya itu, pedoman terbaru mengatakan jika seseorang memiliki gejala ringan, petugas kesehatan mungkin menyarankan tes Covid-19.
Jika gejalanya parah, orang harus menghubungi penyedia layanan kesehatan atau mencari perawatan darurat.
Namun, CDC tidak menjelaskan perubahan pedoman tersebut. Inilah yang membuat dokter kebingungan.
Wen juga mengkhawatirkan perubahan ini akan merusak sistem pelacakan kontak, mengingat 50 persen dari semua penularan disebabkan oleh orang yang tidak memiliki gejala.
Seorang juru bicara di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS membantah ketakutan tersebut.
"Panduan yang diperbarui tidak merusak pelacakan kontak atau jenis pengujian pengawasan lainnya," kata juru bicara itu, dilansir CNN.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara