Suara.com - Sebelum diuji kepada manusia, vaksin virus corona atau Coivd-19 lebih dulu akan diberikan kepada monyet. Kabar buruknya, di tengah uji coba vaksin Amerika justru kehabisan stok monyet.
Mengutip Live Science, Selasa (1/9/2020) kejadian ini terungkap setelah dilaporkan National Institutes of Health (NIH). Akhirnya peneliti mengusulkan pembentukkan cadangan monyet di masa mendatang sebagai penyangga jika sewaktu-waktu muncul wabah penyakit baru seperti Covid-19.
Sejak pandemi Covid-19 hadir pada 2019, permintaan monyet meroket di seluruh dunia. Jika sebelumnya AS menerima 3 hingga 5 monyet untuk penelitian dari China sejak tahun lalu, kini rantai pasokan itu terputus.
Ini karena China sejak Januari hingga Februari memberlakukan pelarangan ketat satwa liar diangkut dan diperjualbelikan secara bebas. China akan lebih dulu fokus menyelesaikan penelitian di dalam negeri dan membutuhkan izin pemerintah untuk menggunakan monyet-monyet ini.
NIH Amerika sendiri mendanai tujuh pusat primata di seluruh negeri, dan badan tersebut yang menentukan siapa saja yang bisa mengakses monyet untuk penelitian melalui Accelerating COVID-19 Therapeutic Interventions and Vaccines (ACTIV).
Pengujian kepada primata sendiri sangat penting untuk menguji keamanan dan efektivitas vaksin atau obat tidak menimbulkan gejala yang berisiko saat diberikan kepada manusia.
Monyet dipilih karena memiliki sistem kekebalan tubuh yang serupa dengan manusia, sehingga gejala yang dialami monyet kemungkinan besar akan berdampak sama pada manusia.
“Perlu ada investasi nasional yang nyata untuk membangun infrastruktur, tidak hanya untuk pandemi ini, tetapi juga untuk masa depan dengan pandemi berikutnya,” kata Jay Rappaport, direktur Pusat Primata Nasional Tulane.
Sedangkan membiakkan monyet di Amerika memerlukan waktu bertahun-tahun, sementara itu pandemi terus berlangsung dan menginfeksi semakin banyak orang di seluruh dunia.
Baca Juga: Masuk September, Positif Corona Indonesia Tambah 2.775 Jadi 177.571 Orang
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?