Suara.com - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 18 juta lansia dan 16 juta anak yang belum produktif. Artinya, ada lansia dan anak yang tidak punya pemasukan dan mereka ini menjadi tanggungjawab 185 juta jiwa penduduk usia produktif.
Penduduk yang produktif ini terancam sebagai generasi sandwich, yaitu generasi yang punya tanggung jawab finansial kepada generasi di atas dan di bawahannya.
Sebagai multiperan, generasi sandwich ini rentan alami stres karena cenderung lebih memprioritaskan atau mendahulukan orang lain daripada dirinya.
Agar tidak stres, tertekan, dan mudah sakit menjalani peran sebagai tulang punggung, psikolog Vera Itabiliana mengingatkan untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut:
1. Utamakan self care
Meski lebih dulu mengutamakan anak dan orangtua bukan hal yang buruk, tapi ingat bahwa Anda juga harus peduli pada diri sendiri. Sebagai generasi sandwich yang menjadi andalan, jika terjadi sesuatu seperti sakit hingga dipecat dari pekerjaan, maka itu artinya Anda tidak bisa melindungi anak dan orangtua.
"Jadi me time, yang penting punya waktu untuk diri sendiri. Taking a break supaya ada jeda di antara kerusuhan mengurus semuanya," ujar Vera dalam diskusi webinar beberapa waktu lalu.
2. Berikan perlindungan diri
Jika generasi sandwich sakit, maka ia tidak bisa melindungi orang lain. Jadi, pastikan Anda mendapat perlindungan kesehatan dan memiliki tabungan masa depan, seperti asuransi kesehatan hingga asuransi aset simpanan.
Baca Juga: 4 Masalah Kesehatan yang Muncul Akibat Stres, Apa Saja?
"Bagaimana kalau sakit dipikirkan perlindungannya. Itu yang harus dipikirkan, ketika memperhatikan diri kita sendiri, itu juga demi kepentingan orang lain," terang Vera.
3. Buat skala prioritas
Biasanya, generasi sandwich saking sibuknya tidak bisa memikirkan apa yang penting harus dilakukan lebih dulu. Jadi jangan lagi mengabaikan skala prioritas jangka pendek atau jangka panjang.
"Itu perlu diklarifikasi, mana yang lebih penting, mana yang lebih urgent. Ada important dan urgent, importan not urgent, itu bisa dilakukan supaya nggak semuanya datang bareng, bisa kita atur," jelasnya.
4. Jadikan beban sebagai kekuatan
Terkadang, yang membuat masalah semakin terasa berat karena menganggap itu kewajiban itu sebagai beban. Coba jadikan itu sebagai sumber kekuatan. Anak tumbuh sehat membuat kita bahagia, dan membuat orangtua bangga terhadap apa yang kita lakukan, maka beban akan terasa ringan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif