Suara.com - Indonesia kini bersiap menerima 10 juta dosis vaksin dari Uni Emirat Arab (UEA). Vaksin itu didapatkan melalui kerjasama pengembangan vaksin antar perusahaan G-42, UEA dengan Sinopharm.
Kabar itu diungkapkan oleh Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito usai mengunjungi UEA pasa 24 hingga 26 Agustus 2020.
"Kunjungan ini bertujuan khusus untuk memberikan dukungan langkah-langkah regulatori dalam rangka mengakselerasi akses vaksin Covid-19 dan mendapatkan informasi data terkait pelaksanaan uji yang saat ini tengah dalam proses fase 3 di UEA," ujar Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito.
Dalam kesempatan itu, ia bertemu dengan Asisten Wakil Menteri Kesehatan dan Perizinan Kementerian Kesehatan UEA (Kementerian Kesehatan UEA) Dr. Amin Hussain Al Amiri, Plt. Wakil Sekretaris Departemen Kesehatan (DoH) Abu Dhabi Dr. Jamal Alkaabi, CEO Group-42 (G-42) Mr. Peng Xiao.
Mereka juga mengunjungi mengunjungi Vaccine Testing Center yang berlokasi di Abu Dhabi National Exhibition Center.
“Kami meninjau langsung pelaksanaan uji klinik vaksin Covid-19 di Vaccine Testing Center. Hal ini dilakukan untuk memastikan uji klinik tersebut dijalankan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan untuk mendukung data keamanan dan khasiat vaksin tersebut, ” jelas Penny.
Kandidat vaksin Covid-19 UEA ini telah mendapat izin Emergency Use Authorization (EUA) dari Regulator Pengawas Obat Republik Rakyat Tiongkok (RRT), yaitu National Medicines Products Administration (NMPA). Izin itu diberikan pada Juli 2020 berdasarkan hasil uji klinik fase 1 dan 2 dan telah mendapatkan sertifikasi halal.
Hasil uji klinik tersebut juga telah dipublikasi di JAMA ( The Journal of American Medical Association). Dalam pertemuan dengan CEO Group-42 (G-42) Mr Peng Xiao, juga dibahas adanya kesempatan bagi Industri Farmasi di Indonesia untuk menjadi bagian dalam proses transfer teknologi produksi vaksin tersebut.
Nantinya hal itu bisa digunakan baik untuk di Indonesia maupun di ekspor ke negara lain.
Baca Juga: Vaksin Buatan Sinovac Cina Harus Utamakan Kehalalan, HNW: Noted Bu Menteri
Hal tersebut dianggap baik, mengingat saat ini kesiapan industri vaksin di UEA belum tersedia dalam waktu dekat.
Sebagai informasi, selain vaksin Merah Putih yang dikembangkan Kemenristek bersama Lembaga Eijkman, saat ini juga ada vaksin Sinovac asal Tiongkok.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern