Suara.com - Diabetes tipe 2 adalah kondisi umum di mana tubuh gagal menstabilkan kadar gula darahnya. Seperti diketahui, tubuh membutuhkan suplai gula darah yang sehat agar bisaberfungsi.
Tetapi jika kadar gula darah terlalu rendah atau tinggi, hal itu dapat menyebabkan kerusakan. Faktanya, banyak orang yang mewaspadai kondisi kronis ketika kadar gula darah mulai menimbulkan masalah.
Kebanyakan orang dengan mudah mengaitkan diabetes tipe 2 dengan risiko kadar gula darah tinggi. Tetapi seperti yang dijelaskan oleh Dr Efthimia Karra, Konsultan Endokrinologis untuk The Physicians Clinic di The Princess Grace Hospital, kadar gula darah yang rendah juga dapat menimbulkan ancaman serius.
"Tanpa pengobatan, kadar gula darah yang rendah dapat menyebabkan hilangnya kesadaran, kejang, dan mengancam jiwa," katanya seperti dilansir Express UK.
Menurut Dr Efthimia Karra, hipoglikemia (istilah medis untuk gula darah rendah) adalah keadaan darurat medis yang dapat terjadi karena berbagai alasan, tetapi, pada diabetes, biasanya akibat penggunaan insulin atau obat lain yang mengontrol gula darah.
"Kesadaran akan gejala yang terkait dengan hipoglikemia dan pendidikan pasien adalah kuncinya, karena hal ini memungkinkan pasien untuk mengobati kadar glukosa darah rendah dengan cepat - untuk mengembalikannya ke kisaran normal," katanya.
Pasien dan tenaga kesehatan juga direkomendasikan untuk memperluas pendidikan dan kesadaran hipoglikemia kepada teman dekat dan keluarga yang dapat membantu jika terjadi hipoglikemia, tambah Dr Efthimia Karra.
Jadi, apa yang harus Anda perhatikan?
Dia menjelaskan, kesemutan di area mulut adalah tanda kadar gula darah Anda terlalu rendah. Tanda-tanda lain termasuk:
Baca Juga: Kenali Gejala Diabetes Tipe 2, Bisa Ditandai Perubahan Kondisi Lidah
- Kebingungan, pusing, dan mual
- Merasa lapar
- Merasa gemetar, gugup, mudah tersinggung atau cemas
- Berkeringat, menggigil, dan pucat, kulit berkeringat
- Detak jantung cepat
- Kelemahan dan kelelahan, kelesuan
- Sakit kepala.
Menurut Dr Efthimia Karra, jika gejalanya muncul secara tiba-tiba, orang tersebut harus mengonsumsi makanan ringan berkarbohidrat tinggi untuk mengatasinya. Ini karena karbohidrat dipecah menjadi glukosa dengan relatif cepat sehingga ini akan meningkatkan kadar gula darah Anda.
Menurut NHS, jika Anda menderita diabetes, ada tips yang dapat membantu mengurangi kemungkinan Anda terkena gula darah rendah.
Salah satu tindakan pencegahan penting adalah dengan memeriksa gula darah Anda secara teratur dan mewaspadai gejala gula darah rendah sehingga Anda dapat mengobatinya dengan cepat, kata badan kesehatan. tersebut
Anda dapat memeriksa kadar gula Anda sendiri dengan melakukan tes tusuk jari, dengan menggunakan monitor glukosa flash atau dengan monitor glukosa kontinu (CGM), menurut Diabetes UK.
"Anda dapat melakukan ini beberapa kali sehari - membantu Anda mengawasi level Anda saat menjalani hidup dan membantu Anda menentukan apa yang harus dimakan dan berapa banyak obat yang harus diminum," kata badan kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?