Suara.com - India mengalami lonjakan kasus baru Covid-19 secara masif dalam beberapa hair, setelah melonggarkan karantina wilayah dan pembatasan pergerakan.
Dilansir ANTARA, kasus infeksi virus corona baru di India naik menjadi hampir 3,8 juta pada Rabu (2/9/2020), karena negara-negara bagian terus melonggarkan aturan pembatasan pergerakan meskipun ada lonjakan kasus.
India melaporkan 78.357 kasus baru dalam 24 jam terakhir sehingga total kasus Covid-19 negara itu mencapai 3.769.523, dan 66.333 orang tewas akibat virus corona baru itu, menurut data kesehatan federal.
Total kasus Covid-19 India adalah yang tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil, dan akan menyusul dalam beberapa hari berdasarkan tren kenaikan kasus harian saat ini.
Perdana Menteri Narendra Modi memerintahkan penguncian nasional pada Maret ketika negara itu melaporkan kurang dari 100 kasus harian Covid-19.
India sempat mendapat pujian dari beberapa ahli karena tindakan awal tersebut, tetapi kemudian mendapat peringatan dari yang lainnya karena pembatasan telah diberlakukan terlalu cepat.
Ekonomi India menyusut hampir seperempat pada periode April-Juni, menurut data pemerintah.
Penurunan ekonomi itu lebih dari perkiraan dan meningkatkan tekanan pada para pembuat kebijakan untuk memulai pemulihan pertumbuhan ekonomi meskipun jumlah kasus baru masih tinggi.
Kepala pemerintah daerah Goa, tujuan wisata populer di India yang baru-baru ini melonggarkan aturan karantina untuk menarik pengunjung, mengatakan bahwa dia telah dites dan dinyatakan positif terjangkit virus corona baru.
Baca Juga: Bertahan Hidup, Sekolah di India Ini Sulap Kelas jadi Tempat Bertani Jamur
"Mereka yang melakukan kontak dekat dengan saya disarankan untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan," kata Pramod Sawant dalam sebuah tweet melalui akun Twitter-nya.
Sawant merupakan anggota Partai Bharatiya Janata, yakni partai yang berkuasa pendukung PM Modi.
Pihak berwenang di ibu kota New Delhi dijadwalkan bertemu pada Rabu malam untuk membahas pembukaan kembali kereta metro kota itu, meskipun kasus baru Covid-19 di sana berada pada tingkat tertinggi selama dua bulan.
Berita Terkait
-
Review Film Baaghi 4: Thriller Psikologis yang Jadi Komedi Tanpa Sengaja!
-
Duh Xiaomi Stop Investasi di Negara Ini!
-
5 Film dan Series Bollywood Tayang September 2025, Ada yang Disutradarai Anak Shah Rukh Khan
-
Sinopsis Inspector Zende, Film India Terbaru Manoj Bajpayee di Netflix
-
Takut Kena Bala, Pria Ini Nekat Menikah dengan Kambing
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan