Suara.com - Aspirin adalah obat penglihang rasa sakit, anti-inflamasi, pengencer darah dan bisa mencegah kanker. Sebuah tim ilmuwan di Universitas Newcastle dan Leeds percaya dosis rutin aspirin bisa menurunkan risiko kanker usus yang diwariskan setidaknya selama 10 tahun, setelah menghentikan pengobatan.
Profesor Sir John Burn, dari Universitas Newcastle yang memimpin penelitian, mengatakan temuan baru mendukung pedoman NICE bahwa aspirin harus diberikan untuk pencegahan kanker usus pada orang dewasa dengan sindrom Lynch.
Khususnya, orang yang memiliki masalah genetik dengan perbaikan DNA. Bahkan risiko kanker yang jauh lebih tinggi, seperti usus dan rahim.
"30 tahun yang lalu ada orang dengan kecenderungan genetik menderita kanker usus besar bisa membantu kami menguji manfaat aspirin untuk mengurangi risiko kanker," jelas Profesor Sir John Burn dikutip dari Mirror UK.
Menurutnya, butuh waktu lama untuk memulai uji coba dan merekrut cukup banyak orang di 16 negara. Tapi, studi ini akhirnya memberi kami jawaban.
Dua aspirin sehari selama beberapa tahun bisa memberikan perlindungan yang bertahan lebih dari 10 tahun dan analisis statistik menjadi lebih kuat seiring waktu.
Pada orang dengan risiko kanker tinggi, manfaat aspirin jelas lebih bekerja. Bahkan dosis yang lebih kecil juga berfungsi.
Temuan ini menunjukkan mereka yang mengonsumsi aspirin memiliki 42 persen lebih kecil menderita kanker usus besar. Di antara mereka yang mengonsumsi aspirin selama 2 tahun, terdapat 50 persen lebih sedikit kanker usus besar.
Studi ini melibatkan 861 pasien dengan sindrom Lynch, yang memengaruhi sekitar satu dari 200 orang dalam populasi.
Baca Juga: Sebanyak Delapan Calon Kepala Daerah di Kalsel Positif Virus Corona
Sekelompok 427 orang diberi aspirin terus menerus selama dua tahun dan 434 dialokasikan ke plasebo untuk diteliti selama 10 tahun.
Mereka yang diberi aspirin mengalami penurunan kanker usus besar sebanyak 42,6 persen. Profesor Burn, mengatakan aspirin memiliki efek pencegahan utama pada kanker tapi tidak jelas setelah 4 tahun.
"Sebelum siapa pun mulai mengonsumsi aspirin secara teratur, mereka harus berkonsultasi dengan dokter lebih dulu. Karena obat ini bisa menimbulkan keluhan sakit perut, maag dan pendarahan," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang