Suara.com - Pejabat kesehatan Connecticut memperingatkan penduduk setelah serangkaian infeksi yang disebabkan oleh bakteri pemakan daging yang ditemukan di Long Island Sound.
Lima pasien di negara bagian tersebut telah didiagnosis dengan infeksi langka, yang disebut Vibrio vulnificus. Hal itu dapat mengakibatkan perawatan intensif, amputasi anggota badan. Necrotizing fasciitis juga dikenal sebagai bakteri pemakan daging - menurut Departemen Kesehatan Connecticut.
“Identifikasi dari lima kasus ini selama dua bulan sangat memprihatinkan,” kata Dr. Matthew Cartter, ahli epidemiologi negara bagian untuk Departemen Kesehatan.
"Ini menunjukkan bahwa bakteri Vibrio mungkin ada dalam garam atau air payau di atau dekat Long Island Sound, dan orang-orang harus berhati-hati."
Pejabat kesehatan melaporkan satu kasus baru pada Juli dan empat kasus pada Agustus, semua pada orang dewasa berusia antara 49 dan 85 tahun. Sebagai perbandingan, Connecticut melaporkan total hanya tujuh kasus antara 2010 dan 2019.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit federal, Vibrio adalah genus bakteri yang sama yang lebih sering menyebabkan infeksi dari kerang mentah atau setengah matang.
Bakteri Vibrio vulnificus yang jauh lebih langka dapat menyebabkan penyakit yang mengancam jiwa jika luka terbuka terkena kerang yang terinfeksi, atau air payau tempat mereka tinggal.
CDC memperingatkan siapa saja dengan luka baru-baru ini, termasuk yang baru saja dioperasi, tindik atau tato, untuk menghindari air asin.
Mereka juga merekomendasikan untuk menutupi luka dengan perban tahan air jika ada kemungkinan luka terkena air laut, dan untuk membasuh area tersebut secara menyeluruh dengan sabun dan air jika ada.
Baca Juga: Membersihkan Udang, Jari Lelaki Ini Terinfeksi Bakteri Pemakan Daging
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat