Suara.com - Virus corona Covid-19 yang telah menyebabkan kematian ratusan jiwa diduga telah ada di Amerika Serikat pada awal Desember 2019. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pun meyakini virus corona ini sudah ada sebulan lebih awal.
Studi yang diterbitkan di Journal of Medical Internet Research, menemukan peningkatan yang signifikan pada jumlah kunjungan pasien penyakit pernapasan di klinik dan rumah sakit oleh pasien pada 22 Desember 2019.
Kasus virus corona Covid-19 pertama kali diidentifikasi di AS ketika seorang pasien di Washington baru saja mengunjungi Wuhan, China pada Januari 2020.
Dr Joann Elmore dan rekannya pun memeriksa hampir 10 juta rekam medis dari sistem UCLA Health, termasuk 3 rumah sakit dan 180 klinik.
Dr Joann Elmore mengaku memulai pencariannya setelah menerima sejumlah email dari pasien yang cemas pada Maret 2020 melalui portal pasien kliniknya di UCLA. Semuan pasiennya terus bertanya batuk yang dialaminya sejak Januari 2020 disebabkan oleh Covid-19 atau tidak.
"Pada pasien rawat jalan yang mengeluhkan batuk, saya menemukan peningkatan 50 persen. Kondisi itu terjadi pada lebih dari 1.000 pasien tambahan di atas rata-rata dari apa yang biasanya dilihat," jelas Dr Joann Elmore dikutip dari CNN.
Jumlah kunjungan pasien IGD yang mengeluhkan masalah pernapasan dan jumlah pasien rawat inap akibat gagal pernapasan akut antara Desember 2019 hingga Febuari 2020 mengalami peningkatan.
"Beberapa dari kasus ini bisa jadi karena flu musiman maupun kondisi lain. Karena, jumlah pasien yang lebih tinggi maka perawatan rawan jalan juga sangat penting," jelasnya.
Dr Joann Elmore berharap penelitian tersebut menunjukkan bahwa penyakit ini berpotensi membantu pakar kesehatan masyarakat mengidentifikasi dan melacak wabah yang muncul jauh lebih awal. Selain itu, cara ini juga berpotensi memperlambat atau menghentikan penyebaran penyakit.
Baca Juga: 7 Bulan Pandemi Corona, Angka Kemiskinan dan Penganggur di Level Tertinggi
Tapi, Claudia Hoyen, seorang spesialis penyakit menular di University Hospitals Cleveland Medical Center yang tidak bekerja dalam penelitian itu, mengaku tidak yakin virus corona Covid-19 sudah ada di AS jauh lebih cepat dari yang diperkirakan.
Sedangkan, Kristian Andersen, seorang profesor imunologi dan mikrobiologi di Scripps Research justru tidak setuju dengan pendapat Claudia Hoyen.
"Kami tahu dari data genetik virus corona Covid-19 bahwa pandemi dimulai pada akhir November 2019 atau awal Desember 2019 di China. Jadi, tidak mungkin virus corona bisa menyebar secara luas pada Desember 2019. Dari genetik yang sama itulah kami tahu bahwa penularan meluas dan tidak dimulai pada Febuari 2020 di AS," jelas Andersen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya