Suara.com - Uji klinis biasanya menjadi rahasia di kalangan medis. Tetapi selama krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya seperti pandemi virus corona, para peneliti dan ilmuwan harus menyerahkan temuannya pada publik.
"Salah satu alasan mengapa transparansi sangat penting adalah jika orang tidak dapat mengintip dan membuat penilaian apakah FDA melakukan tugasnya dengan benar, maka itu bisa menumbuhkan ketidakpercayaan atau keraguan tentang keamanan vaksin, "kata Jonathan Kimmelman, PhD, yang mempelajari uji klinis obat, di Radio KNX dilansir dari Medical Daily, Kamis, (17/9/2020).
Dr. Kimmelman adalah ahli bioetika dan direktur Divisi Etika & Kebijakan di Universitas McGill. Satu minggu setelah semua lokasi uji coba vaksin COVID-19 untuk AZD1222 diberitahu untuk menghentikan operasi setelah peserta uji coba di Inggris jatuh sakit karena kemungkinan efek samping.
Beberapa lokasi uji coba dibersihkan untuk dilanjutkan. Jeda dan mulai ulang yang cepat telah menimbulkan pertanyaan tentang transparansi terkait uji coba vaksin yang sedang dikembangkan bersama oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca.
Kondisi pasien tidak dirilis ke publik. Pascal Soriot, chief executive AstraZeneca, hanya mengungkapkan informasi ini kepada investor selama pertemuan pribadi yang diatur oleh J.P. Morgan, The New York Times melaporkan.
“Saya membayangkan sebagian besar masyarakat ingin percaya para ilmuwan berbagi data mereka, bahwa proses ini terbuka untuk pengawasan di kalangan komunitas ilmiah,” Peter Doshi, MD, editor jurnal medis The BMJ.
AstraZeneca bukan satu-satunya perusahaan farmasi yang dikecam karena merahasiakan detail penting terkait vaksin virus corona.
Pfizer baru-baru ini mengusulkan untuk memperluas uji klinisnya untuk menyertakan ribuan peserta lagi, tetapi pengumumannya tidak jelas dan tidak menjelaskan bagaimana perusahaan akan menentukan keefektifan vaksin dalam studi yang lebih besar.
Minggu lalu, sembilan perusahaan farmasi terkemuka berjanji untuk "berdiri dengan sains" dan tidak akan merilis vaksin COVID-19 sampai benar-benar diperiksa keamanan dan kemanjurannya.
Baca Juga: Vaksin Virus Corona Buatan China Diklaim Siap Untuk Umum November Mendatang
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional