Suara.com - Memasuki musim gugur, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mengingatkan tentang risiko bahaya virus Corona Covid-19.
Dilansir ANTARA, WHO mengatakan virus corona bisa menyebar dengan kecepatan yang mengkhawatirkan di sebagian belahan bumi utara, saat musim flu akan datang beberapa bulan lagi selama musim dingin.
"Kami mulai melihat kecenderungan yang mengkhawatirkan di beberapa negara," kata Maria Van Kerkhove, kepala teknis WHO untuk Covid-19, dalam siaran melalui media sosial.
"Kami melihat peningkatan rawat inap, di unit perawatan intensif, terutama di Spanyol, Prancis, Montenegro, Ukraina, dan beberapa negara bagian Amerika Serikat. Itu mengkhawatirkan karena kami belum melihat musim flu datang," tambahnya lagi.
Van Kerkhove juga mengatakan kasus rawat inap, di kalangan pasien yang berusia 15-49 tahun dan terinfeksi Covid-19, meningkat di beberapa negara.
Sebelumnya, para ahli telah mengungkapkan bahwa suhu rendah di musim dingin akan memicu gelombang kedua virus corona Covid-19 di negara-negara tertentu.
Para ilmuwan pun telah mengevaluasi hubungan antara jumlah kasus virus corona Covid-19 di suatu negara dibandingkan suhu rata-rata.
Para ahli yang berbasis di India pun menemukan bahwa negara dengan suhu lebih dingin mengalami wabah virus corona yang lebih parah.
Evaluasi ini terjadi beberapa minggu setelah para ilmuwan pemerintah terkemuka di Inggris mengklaim bahwa musim bisa bisa memicu gelombang kedus virus corona mematikan.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meninggi, Dokter Takut Gelombang Kedua di Musim Dingin
Sir Patrick Vallance telah mengatakan bahwa ada peluang yang masuk akan bahwa virus akan memiliki keuntungan untuk bertahan hidup di musim dingin.
Chandi Mandal, ahli biokimia dari Universitas Sentral Rajasthan dan Mahaveer Singh Panwar dari Universitas Hindu Banaras mengatakan kini negara di belahan bumi Utara bisa mengalami kesulitan ketika melalui musim panas.
"Jika suhu rendah merupakan faktor risiko untuk virus corona Covid-19, maka musim panas bisa mengurangi tingkat penularan dan infeksi," jelas Mandal dan Panwar dikutip dari The Sun.
Prof Mandal dan Prof Panwar pun mengumpulkan data dari akhir Maret hingga pertengahan April 2020. Mereka menemukan bahwa negara-negara di lintang yang lebih tinggi dan iklim lebih dingin cenderung memiliki beban kasus yang lebih tinggi.
Karena, negara-negara dengan garis lintang yang lebih hangat dan lebih rendah juga melaporkan lebih sedikit kasus virus corona Covid-19.
Berita Terkait
-
Gaza Butuh Rp116,3 Triliun untuk Pulihkan Layanan Kesehatan yang Hancur Total
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Intip Desa Olimpiade Musim Dingin: Selesai Tepat Waktu!
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Suho EXO Bahas Patah Hati dan Perpisahan di Lagu Solo Terbaru 'Who Are You'
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak