Suara.com - China menghentikan sementara impor produk hasil laut atau seafood dari Indonesia. Kantor bea cukai China dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa otoritas pemerintah telah menemukan partikel virus Corona pada kemasan hairtail beku.
Dilansir dari Bloomberg, otoritas China telah menyelidiki daging impor, makanan laut, kemasan dan kemasan sebagai sumber potensial Covid-19 sejak Juni 2020.
Mereka pun memandang serius produk-produk impor, khususnya makanan, setelah berulang kali menemukan partikel virus corona Covid-19 dalam berbagai produk.
Sebelumnya, para peneliti dari Singapura dan Irlandia juga menemukan jejak virus corona pada makanan beku, seperti salmon, ayam dan babi yang berumber dari supermarket di Singapura.
Para peneliti, dilansir dari Fox News, telah menyimpan sampel pada 3 suhu berbeda (4, -20 dan -80 derajat celcius) dan diambil pada suhu tertentu.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa makanan beku masih terkontaminasi virus corona Covid-19 3 minggu kemudian di sampel yang didinginkan (4 derajat celcius) dan beku (-20 dan -80 derajat celcius).
"Saat menambahkan SARS-CoV-2 ke ayam, salmon dan potongan daging babi. Tidak ada penurunan virus corona menular setelah 21 hari pada suhu 4 derajat celcius dan -20 derajat celcius yang merupakan suhu standar pembekuan," kata peneliti.
Tapi, apakah penularan virus corona Covid-19 bisa terjadi jika seseorang mengonsumsi makanan beku tersebut?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengatakan semua orang tidak perlu khawatir tentang kemungkinan penularan virus corona Covid-19 dari makanan beku atau kemasan makanan.
Baca Juga: Selain Manusia, Kucing Juga Alami Masalah Pernapasan Akibat Covid-19
Mike Ryan, direktur eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, mengatakan mestinya orang tidak takut pada makanan, kemasan makanan, proses pengolahan makanan dan pengirimannya.
Sedangkan, peneliti dari Singapura dan Irlandia itu berpendapat bahwa potensi makanan pembawa virus corona Covid-19 ini untuk memacu wabah masih ada. Meskipun risiko penularan virus corona dari makanan sangat kecil.
Meski begitu, mereka juga menegaskan bahwa penularan virus corona Covid-19 dari makanan bukanlah jalur utamanya. Seseorang lebih perlu memahami potensi penularan virus dari barang yang terkontaminasi.
Berita Terkait
-
K-Food Halal Ikut Meriahkan SIAL INTERFOOD 2025 di Jakarta
-
Selera Makanmu Ungkap Rahasia Karaktermu: Si Perfeksionis Suka Sayur, Siapa Kamu?
-
5 Fakta Unik Nasi Tumpang Lethok, Kuliner Klaten yang Bikin Ketagihan
-
Pengakuan Jay Idzes: Masakan Indonesia Mengalahkan Italia
-
Bolehkah Anjing Makan Apel dan Pisang? Ini Daftar Buah yang Aman dan yang Harus Dihindari
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025