Suara.com - Sembilan bulan sudah pandemi Covid-19 melanda hampir seluruh dunia. Selama kurun waktu tersebut, banyak peneliti menemukan gejala virus corona yang berbeda di tiap orang.
Meski virus sebelumnya hanya dilihat sebagai virus pernapasan, kini menjadi jelas bahwa virus tidak berperilaku seperti penyakit pernapasan pada umumnya.
Ini dapat sangat banyak menyerang berbagai bagian tubuh Anda dan dengan demikian, membuatnya lebih penting untuk diperhatikan bahkan gejala sekecil apapun.
Demam, batuk, dan sesak napas bukanlah satu-satunya tanda yang harus diwaspadai. Bahkan jika Anda tidak menunjukkan gejala, gejala-gejala ini bisa menjadi penyebab kekhawatiran.
Karena tanda dan gejala dapat muncul 2-14 hari setelah terpapar virus, sangat penting untuk mengetahui tanda-tandanya sejak dini.
Menurut anjuran, gejala yang tidak biasa ini, yang telah disebutkan di bawah ini dapat berlangsung selama satu hari, berulang atau bahkan bertahan setelah infeksi.
Namun, mereka tidak boleh diabaikan atau dianggap enteng dengan biaya berapa pun. Dilansir dari Times of India, perhatikan tanda tak biasa yang merupakan gejala Covid-19.
Masalah penglihatan
Meskivirus dapat menetap di saluran atas dan selaput lendir, temuan yang lebih baru menemukan orang-orang mengeluhkan mata merah, gatal, dan bengkak juga. Gejalanya bisa sangat kecil, dan tidak disadari.
Baca Juga: Sempat Tutup Gegara Covid-19, Kantor Imigrasi Denpasar Kembali Dibuka
Dalam beberapa kasus, peradangan juga dapat menyebabkan pembesaran pembuluh darah di dekat mata, pembengkakan, buang air besar berlebihan dan keluarnya cairan. Sensitivitas dan iritasi juga bisa dialami.
Namun, karena ini bukan gejala yang khas, para ahli berpendapat bahwa gejala ini paling sering terlihat pada mereka yang memiliki risiko infeksi parah.
Kebingungan dan delirium
Covid-19 dapat menyebabkan tekanan psikologis dan mengganggu fungsi saraf, hingga pada taraf tertentu, memengaruhi kesehatan otak Anda. Namun gejala tersebut hanya terlihat pada pasien yang mengeluhkan gejala pasca Covid-19 saja.
Namun, temuan NHS telah mengamati bahwa beberapa masalah saraf, seperti kebingungan, delirium dapat disertai dengan sakit kepala dan kelelahan.
Sekali lagi, gejala tersebut hanya terlihat pada pasien yang mengeluh sakit parah atau harus dirawat di rumah sakit.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn