Suara.com - Bencana banjir bandang yang melanda Sukabumi tak hanya merendam rumah warga. Dampak banjir nyatanya juga sangat terkait dengan efek kesehatan setelahnya.
"Terdapat peningkatan risiko infeksi penyakit yang ditularkan melalui air lewat kontak langsung dengan air yang tercemar, seperti infeksi luka, dermatitis, konjungtivitis, dan infeksi telinga, hidung, dan tenggorokan," catat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada laman resminya.
Tak hanya penyakit yang disebabkan oleh air, banjir juga tingkatkan berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh nyamuk, seperti malaria dan demam berdarah.
Menurut WHO, berikut beberapa penyakit yang bisa disebabkan oleh air banjir, antara lain:
Kolera
Salah satu penyakit akibat banjir adalah kolera. Melansir dari Alodokter, kolera merupakan penyakit diare parah yang ditandai dengan tinja cair dan berwarna pucat. Diare yang dialami akibat kolera bisa ringan, parah, atau sama sekali tak bergejala.
Penyakit ini disebabkan bakteri kolera yang bisa mengontaminasi air dan makanan. Orang yang menderita kolera harus segera ditangani karena bisa menyebabkan dehidrasi parah.
Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit dari air kencing tikus dan bangkai-bangkai tikus yang terendam banjir. Bangkai ini biasa terlihat saat banjir surut.
Baca Juga: Banjir di Pessel, Sebabkan Sekolah Terendam Air 1,5 Meter dan Dokumen Rusak
Melansir dari laman resmi Kemenkes RI, penularan leptospirosis terjadi saat virus ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir seperti mata, hidung, kulit lecet, dan makanan.
Penyakit ini akan menyebabkan batu, badan menggigil, diare, sakit kepala tiba-tiba, nyeri otot, hilang nafsu makan, hingga iritasi mata.
Hepatitis A
Melansir WebMD, hepatitis A merupakan penyakit infeksi virus yang menyerang liver. Penyakit ini ditularkan oleh virus hepatitis A dan bisa menyebabkan beberapa gejala seperti mual, demam, dan tubuh terasa lemah.
Hepatitis A juga membuat mata kuning, air kencing gelap atau kuning, nyeri perut, hingga diare.
Secara umum, penularan penyakit hepatitis A terjadi akibat paparan kotoran manusia yang sudah terinfeksi ke makanan atau sumber air. Hal ini yang membuat penyakit hepatitis A biasanya mewabah secara lokal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
Terkini
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030